Hal senada juga diutarakan Sutarman (45) warga lainnya yang terkena dampak. Dirinya mengaku takut dampak pergerakan tanah terjadi di kampungnya itu.
Jika malam hari tiba keluarga tidak merasa nyenyak jika tidur. Karena takut terjadi rumah roboh akibat tanah bergerak.
Bahkan sebagian anggota keluarganya harus mengungsi dan tidur di rumah saudaranya jika malam hari turun hujan deras.
Warga berharap pemerintah memperhatikan kondisi warga terdampat. Agar warga bisa mendapatjan bantuan.
Baca Juga: Bruk! Atap Pasar Burung Cipinang Ambruk Menimpa Seorang Pekerja
Danramil Salawu, Kapten Lulus mengungkapkan peristiwa pergerakan tanah di wilayah Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, dalam sepekan ini.
"Sebenarnya itu terjadi Selasa (22/6/2020) pagi sekitar jam 04.00 Wib, diduga dampak dari tingginya curah hujan yang mengguyur Tasikmalaya. Retakan terus melebar akibat tergerus air hujan," katanya.
Kondisi rumah warga yang terdampak, kata Lulus, hanya dua unit yang mengalami rusak parah. Kedua keluarga penghuni rumah tersebut sudah diungsikan ke rumah kerabat karena khawatir akan rubuh dan membahayakan keselamatan jiwa keluarga tersebut.
Pihaknya memghimbau warga untuk waspada, mengingat curah hujan masih tinggi dan kontur tanah yang labil.