Pelaku Teror Berbekal AK-47, Pertumpahan Darah di Bursa Efek Pakistan

- 29 Juni 2020, 15:58 WIB
Bursa efek Pakistan menjadi sasaran kelompok bersenjata. (dailymail)
Bursa efek Pakistan menjadi sasaran kelompok bersenjata. (dailymail) /

GALAMEDIA - Empat pria bersenjata ditembak mati aparat setelah menyerang Bursa Efek Karachi, Pakistan, Senin (29 Juni 2020). Akibat serangan ini  empat penjaga keamanan dan seorang petugas kepolisian tewas. Para penyerang tiba dengan mobil sekitar pukul 10.00 waktu setempat.

Berbekal senapan AK-47 dan granat mereka menyerang gedung dan melukai tujuh orang lainnya. Dikutip Galamedianews dari DailyMail, para pedagang di sekitar lokasi berlarian mencari perlindungan dan dievakuasi keluar dari pintu belakang ketika penyerang menembaki penjaga keamanan sebelum polisi bersenjata berat tiba.

Baca Juga: Korban Tenggelam di Sungai Ciwulan Tasikmalaya Akhirnya Ditemukan

Kepada Geo TV petugas mengonfirmasi penyerang mengenakan seragam polisi yang tidak bertugas dan membawa ransel yang penuh dengan bahan peledak dan amunisi tambahan.

Rizwan Ahmend, pejabat polisi di tempat kejadian mengatakan para pelaku bersenjata api juga membawa makanan. Ini  mengindikasikan mereka berencana melakukan pengepungan dalam waktu lama.

Baca Juga: Dokter Dibuat Kaget, Alami Tetra Amelia Bayi Perempuan Lahir Tanpa Lengan dan Kaki

Abid Ali Habib, Direktur Bursa Efek Pakistan mengatakan serangan dimulai di lapangan parkir di mana pelaku menembaki korban tanpa pandang bulu. Mereka kemudian menuju pintu masuk utama dan terlibat aksi tembak dengan penjaga keamanan.

Video yang kemudian ramai di media sosial menunjukkan sebuah mobil yang diparkir dekat pintu masuk, sementara dua orang berlindung di balik pilar beton di tengah tembakan. Jasad yang terbujur kaku  terlihat tergeletak di jalanan. 

Baca Juga: Karam di Laut Natuna, Kapal China Selamatkan Nelayan Indonesia

Para penyerang kemudian masuk ke dalam kompleks berdinding tinggi yang mengelilingi bursa saham. Rekaman kemudian menunjukkan polisi Pakistan dan paramiliter menyerbu melalui pintu masuk yang sama, di mana dua mayat terbujur kaku. 

Tidak jelas apakah kedua mayat tersebut berasal dari kelompok penyerang  atau penjaga keamanan yang terbunuh dalam serangan. Yang pasti terdengar lebih banyak tembakan dari dalam kompleks, sementara darah memerciki  tangga di luar salah satu bangunan.

Baca Juga: Ancaman Jokowi Reshuffle Kabinet Bukan Hal Baru, Masalah Ini Bakal Kembali Sunyi

Polisi mengatakan darah berasal dari penjaga keamanan, bukan penyerang. Semua penyerang tewas sebelum memasuki bangunan di dalam kompleks yang meliputi markas besar perusahaan keuangan.

Sejauh ini tidak ada kelompok militan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Di dalam bursa, broker Yaqub Memon mengatakan dia dan yang lainnya berkerumun di ruangan sebelum polisi masuk dan mengevakuasi.

Baca Juga: Kwak Dong Yeon Gembira Jadi Orang Gila di 'It's Okay to Not Be Okay'

Aktivitas pertukaran bursa saham biasanya dikelola oleh 8.000 orang, namun saat ini jumlahnya lebih rendah akibat corona. Mereka tidak bisa memberikan angka pasti ada berapa orang di dalam  gedung saat serangan terjadi.

Tempat kejadian berada di jantung distrik keuangan kota Karachi, di samping kantor pusat beberapa lembaga keuangan nasional dan internasional. Bursa efek Karachi merupakan bursa efek terbesar dan tertua di Pakistan selain di Islamabad dan Lahore.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah