Harganas, Pandemi Covid Jadikan Hubungan Keluarga Berkualitas

- 29 Juni 2020, 16:27 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Ridwan Kamil dalam acara penerimaan bantuan dari berbagai donatur di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat 19 Juni 2020. (Humas Jabar)
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Ridwan Kamil dalam acara penerimaan bantuan dari berbagai donatur di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat 19 Juni 2020. (Humas Jabar) /Humas Jabar/

GALAMEDIA - Keluarga dan anak-anak merupakan aset paling berharga dalam kehidupan, terutama saat pandemi Covid-19. Situasi pandemi Covid-19 saat ini membuat hubungan keluarga lebih hangat dan berkualitas, karena orang tua memiliki waktu melimpah bersama anak.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memimpin upacara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang dirangkaikan dengan Hari Anak Nasional (HAN) dan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tingkat provinsi secara virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin 29 Juni 2020.

"Momen penting di pandemi Covid-19, yaitu kita menyadari ternyata aset penting kemanusiaan adalah keluarga dan anak-anak. Itulah mengapa kami belum bisa membuka sekolah karena anak-anak harus kita lindungi. Hikmah selama Covid-19 para bapak lebih punya banyak waktu berkualitas, misalnya menjadi imam di rumahnya. Para ibu harus lebih cerdas, karena anak akan banyak bertanya ke ibunya," kata Emil, sapaan akrabnya.

Baca Juga: Gubernur Nyatakan Satu Daerah di Jabar Ini Bebas Virus Corona

Menurutnya, orangtua harus mampu menguatkan fondasi anak dengan empat kriteria, yakni Physical Quotient (PQ), Intelligence Quotience (IQ) Spiritual Quotient (SQ), Emotional Quotient (EQ). Ia pun meminta kepada orang tua dan Forum Anak Daerah (FAD) Jabar untuk memberi ruang kepada anak menyampaikan pendapatnya.

"Maka saya titip ada empat kriteria manusia unggul Jabar yaitu badannya kuat, otaknya cerdas, berakhlak dan spiritualitasnya tinggi. Berikan mereka ruang untuk mengeksplorasi jadi kita jangan menggunakan standar seperti di zaman kita kepada mereka yang hadir di era sekarang karena dunianya sudah jauh berbeda. Saya titip FAD memberikan ruang ekspresi pada anak karena masa depan ada di mereka," imbuhnya.

Dalam menguatkan fondasi tersebut, ada sejumlah ancaman. Salah satunya narkoba. Ia menyebutkan, ada sekitar 900 ribu warga Jabar memakai narkoba. Menurut ia, problem itu dapat diselesaikan apabila semua kalangan bergerak dan berkolaborasi melawan narkoba.

Baca Juga: Dokter Rafi Pemeriksanaan Pemain dengan Rapid Test Rugikan Persib

“Anggap saja narkoba ini seperti Covid-19, maka kita harus semua elemen bergerak melawannya," ucapnya.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x