Swasembada Alat Medis, Ridwan Kamil Sebut Jabar Siap Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19

- 30 Juni 2020, 09:08 WIB
GUBERNUR Jawa Barat melihat Ventilator portabel Vent-I.
GUBERNUR Jawa Barat melihat Ventilator portabel Vent-I. /DOK HUMAS PEMPROV JABAR/



GALAMEDIA - Jawa Barat telah mampu memproduksi secara mandiri semua peralatan medis untuk melawan Covid-19. Dengan swasembada alat seperti PCR, rapid test, ventilator hingga alat pelindung diri (APD), Jabar maksimal menangani dan menghadang gelombang kedua Covid-19.

"Jabar sekarang bisa swasembada, itu mungkin bedanya Jabar dengan provinsi lain dan ini yang membuat kami lebih tenang terkait persiapan-persiapan kalau terjadi gelombang kedua," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dalam siaran pers yang diterima galamedianews, Selasa 30 Juni 2020.

Baca Juga: Tetapkan Traffic Separation Scheme, Indonesia Catat Sejarah

Saat ini 60 persen industri manufaktur di Indonesia berada di Jabar. Saat ada pandemi Covid-19 beberapa dari industri tersebut beralih menjadi memproduksi APD.

Perusahaan alutsista milik pemerintah juga kini mampu memproduksi ventilator dan alat PCR. Tak hanya perusahaan, Jabar juga proaktif melibatkan institusi pendidikan untuk memproduksi sendiri alat rapid test yang jauh lebih akurat dan murah.
 
"Sekitar 60 persen industri hi-tech ada di Jabar maka saat ada Covid-19 industri ini kita koordinasikan memproduksi alat-alat perang melawan Covid-19," katanya.

Baca Juga: Perlu SIKM Agar Bisa Keluar-Masuk Jakarta? Begini Cara Membuatnya

"Maka per hari ini kita ventilator sudah swasembada, APD sangat mencukupi bahkan masker bedah berlimpah, alat rapid test juga bikin sendiri, alat PCR bisa diproduksi 100 ribu per minggu," imbuh Emil, sapaan akrabnya.

Kelengkapan alat medis membuat penanganannya Covid-19 di Jabar selalu maksimal. Kang Emil malaporkan, tingkat kesembuhan hingga tanggal 27 Juni 2020 mencapai 17 orang per hari. Apabila dirata-ratakan, maka lebih banyak kasus yang sembuh dibanding positif aktif.

"Ini yang membuat Jabar dalam penanganan Covid-19 selalu maksimal," ujarnya.

Baca Juga: Via Vallen Kena Musibah, Mobil Mewahnya Dibakar Orang Tak Dikenal

Hal itupun terlihat dari jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit terus berkurang yang kini tinggal di angka 26 persen. Sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 pun sudah kembali membuka pelayanan untuk penyakit umum.

"Saya berdoa tiap hari mudah-mudahan terus sampai akhinya nol persen tidak ada lagi yang dirawat karena Covid-19," ucap Emil.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x