BMKG: Kota Padang Berpotensi Diguncang Gempa Bumi Dahsyat

- 1 Juli 2020, 15:31 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi. (Antara)
Ilustrasi Gempa Bumi. (Antara) /

GALAMEDIA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga Kota Padang untuk waspada. Pasalnya, Segmen Sianok yang merupakan sesar aktif di Sumatera Barat memiliki potensi memicu gempa dahsyat.

Tak cuma berkekuatan besar, gempa itu menurut BMKG memiliki potensi terjadi secara berulang.

"Masyarakat perlu mengetahui bahwa gempa tektonik memiliki periode ulang," ungkap Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Rabu 1 Juli 2020.

Baca Juga: Siapkan Dana Ratusan Juta Dolar, Bill Gates Segera Bangun Pabrik Vaksin Covid-19

"Berdasarkan teori gempa kuat dapat berulang kembali pada sumber gempa yang sama," sambung dia.

Diungkapkan Daryono, berdasarkan hasil kajian Pusat Studi Gempa Nasional (PusGeN) pada 2017, menunjukkan bahwa Segmen Sianok memiliki magnitudo tertarget M 7,4 dengan laju pergeseran sesar 14 mm per tahun.

Jika sumber gempanya kredibel, semakin lama periodisitasnya maka gempa yang terjadi akan semakin besar.

"Ini artinya Segmen Sianok cukup aktif, memiliki potensi memicu gempa kuat yang patut diwaspadai," ujar Daryono dikutip dari Antara.

Baca Juga: Pelaku Nekat Membakar Mobil Alphard Via Vallen Karena Alasan Sepele

Daryono mengungkapkan hal itu berdasarkan peristiwa gempa yang terjadi pada Selasa, 30 Juni 2020 pukul 00.40.08 WIB. Gempa berkekuatan Magnitudo 4,5 itu mengguncang wilayah Kota Padang Panjang dan sekitarnya.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalamannya, lanjut Daryono, tampak bahwa gempa dipicu aktivitas sumber gempa sesar aktif, yaitu Sesar Besar Sumatera, tepatnya pada Segmen Sianok.

Meskipun tidak sampai menimbulkan kerusakan, gempa itu mengingatkan peristiwa serupa yang merusak Padang Panjang pada 28 Juni 1926. Saat itu, gempa dengan kekuatan M 7,6 dipicu oleh aktivitas sesar aktif tepatnya pada Segmen Sianok.

Baca Juga: Rhoma Irama Disentil Ridwan Kamil, Netizen: Jangan Ganggu Raja Kami!

Gempa yang meluluhlantakkan Kota Padang Panjang dan sekitarnya itu berdasarkan catatan sejarah diperkirakan telah menelan korban jiwa sebanyak 354 orang meninggal dunia.

"Gempa 28 Juni 1926 adalah catatan gempa terakhir yang paling merusak di Padang Panjang dan kemarin pagi segmen sesar aktif ini kembali menggeliat," ungkap Daryono.

Dengan fakta sejarah itu, Daryono menyebut jika magnitudo tertarget M 7,4 di Segmen Sianok dibuat dalam skenario model guncangan, maka dapat mencapai skala intensitas VII-VIII MMI. Dan itu akan berdampak merusak bangunan tingkat sedang hingga berat.

Baca Juga: Harap Dicatat! Mulai Hari Ini Iuran BPJS Kesehatan Naik

Wilayah yang berpotensi terdampak mencakup Padang, Tiku, Solok, Sawahlunto, Batusangkar, Payakumbuh dan Lubuksikaping.

"Skenario model guncangan ini tidak bermaksud menakut-nakuti masyarakat, tetapi dapat digunakan sebagai acuan dalam upaya mitigasi bencana gempa bumi," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x