Dekan Fakultas Kedokteran UI: Produk Kementan Bukan Antivirus Tapi Kalung Kayu Putih

- 6 Juli 2020, 18:41 WIB
Kalung antivirus corona produksi Kementerian Pertanian. (Dok. Kementerian Pertanian)
Kalung antivirus corona produksi Kementerian Pertanian. (Dok. Kementerian Pertanian) /

GALAMEDIA - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Ari Fahrial Syam mengatakan, Menteri Pertanian jangan asal mengklaim kalung eucalyptus mampu menangkal virus corona.

Ia mengatakan produk-produk kayu putih yang ada dalam bentuk inhaler, roll on yang sebagian sudah disetujui BPOM itu tetap keberadaannya bukan sebagai anti virus.

Sebelumnya, Menteri Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengklaim kalung eucalyptus yang dikembangkan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbangtan) mampu menangkal virus Covid-19.

Baca Juga: Pesan MS Kaban ke Denny Siregar: Paling Dipenjara Berapa Tahun

Ari tidak setuju jika kalung eucalyptus disebut sebagai kalung antivirus. Dia mengakui, masyarakat juga tidak boleh skeptis atas hasil penelitian in vitro bahwa eucalyptus (minyak kayu putih) ada efek positif untuk corona.

Akan tetapi, tidak boleh berlebihan beranggapan hasil penelitian in vitro ini langsung diklaim sebagai antivirus Covid-19.

"Cukuplah disebut kalung kayu putih atau kalung eucalyptus. Saya berharap riset eucalyptus ini berlanjut karena minyak kayu putih memang sudah kita gunakan sejak dahulu kala, dan sampai hari ini untuk berbagai masalah kesehatan," jelas dia, Senin, 6 Juli 2020.

Baca Juga: Dihantam Covid-19, Realisasi Pajak Kota Bandung Diprediksi Tak Capai Target

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Muchamad Nabil Haroen atau Gus Nabil juga mengingatkan Kementan harus menunjukkan basis riset terkait inovasi kalung anti-Corona yang dipublikasikannya.

Ia menyatakan, jangan alih-alih ingin berinovasi, tapi malah memancing pro-kontra karena kurang basis risetnya. Pengungkapan inovasi tanpa hasil riset akhirnya menjadi bulan-bulanan kritikan.

"Kementan harus berhati-hati dan mendasarkan pada riset yang jelas, sebelum mengeluarkan inovasi untuk publik," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Baca Juga: Segera Hapus! 21 Aplikasi Ini Berbahaya karena Berpotensi Mencuri Data Anda

Sebaliknya, Kepala Badan Litbang Pertanian, Fadjry Djufry menjelaskan, sampai saat ini banyak negara yang berlomba menemukan antivirus corona termasuk Indonesia. Maka, pemerintah melalui kementerian atau lembaga terus mencoba mencari cara dan menemukan obat untuk mendegah serta menangani virus corona tersebut.

Balitbang Kementerian Pertanian menemukan inovasi kalung eucalyptus. Eucalyptus selama ini dikenal mampu bekerja melegakan saluran pernapasan, menghilangkan lendir, pengusir serangga, disinfektan luka, penghilang nyeri, mengurangi mual dan mencegah penyakit mulut.

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x