Sebanyak 12' Calon Atlet dan Atlet Berprestasi Jabar Hidup Ekonomis

- 16 Juli 2020, 22:18 WIB
Ketua KONI Jabar Ahmad Saefudin
Ketua KONI Jabar Ahmad Saefudin /dok

 

BANDUNG-Sekitar 12 ribu calon atlet berprestasi dan atlet berprestasi di Jawa Barat yang dipersiapkan untuk perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua terdampak Covid-19.

Mereka tidak bisa melakukan aktivitas seperti di kondisi normal' baik untuk berlatih, mengikuti berbagai kejuaraan, maupun bersosialisasi hingga bertahan hidup secara ekonomis.

Baca Juga: Penyiram Air Keras Kepada Novel Baswedan Divonis 2 Tahun Penjara dan Pembonceng 1,5 Tahun

“Di kondisi pandemi ini, semua kegiatan disetop. Termasuk semua aktivitas keolahragaan, bahkan gelaran PON XX yang rencananya digelar di bulan Oktober tahun ini pun diundur menjadi tahun 2021. Begitu pula dengan agenda-agenda kejuaraan lain yang notabene menjadi mata pencaharian atlet serta masyarakat olahraga,” ungkap Wakil Ketua II Bidang Prestasi KONI Jabar, Yunyun Yudiana saat di kantor KONI Jabar, Jln Padjajaran Bandung, Kamis 16 Juli 2020.

Yunyun mengatakan, pada masa pandemi setidaknya ada tiga hal yang harus tetap dijaga yakni menjaga kesehatan, menjaga jaringan sosial kemasyarakatan, serta ketahanan ekonomi.

 

Baca Juga: Pemerintah Diminta Memperceoat Hasil Swab Test untuk Menekan Penularan Covid-19

“Kami menyampaikan kepada pemerintah jika sekitar 12 ribu calon atlet berprestasi dan atlet berprestasi di Jawa Barat yang harus kita jaga dari sisi tiga hal tadi. Dari data yang kami peroleh, sekitar 60 persen atlet tersebut terdampak pandemi Covid-19 karena mereka pun sebagai mahasiswa, wiraswasta, pegawai swasta, hingga keluarganya terdampak langsung kondisi pandemi ini,” jelasnya.

Pihaknya mengaku, KONI Jabar sebenarnya sudah menyiapkan pelaksanaan pemusatan latihan daerah (Pelatda) PON XX sejak tahun 2019 lalu. Pelatda PON XX dengan sistem sentralisasi di satu tempat pun sudah diagendakan akan digelar pada Januari 2020 lalu.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Memperceoat Hasil Swab Test untuk Menekan Penularan Covid-19

KONI Jabar pun, sudah membentuk tim Satlak Jabar Juara untuk mendorong percepatan pelayanan pelaksanaan Pelatda PON XX yang digelar cabang olah raga.

Namun seiring mewabahnya virus ini dan penerapan lockdown melalui kebijakan PSBB, membuat agenda pelatda yang sudah dirancang batal dan atlet pun harus menjalani latihan mandiri di rumah masing-masing.

“Sebenarnya ada beberapa cabang olah raga yang tetap bertahan melaksanakan sentralisasi pelatda dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat. Alasannya, beberapa cabang olah raga tersebut tidak bisa menghentikan latihan terlalu lama karena akan berdampak signifikan pada kemampuan mereka. Seperti cabang olah raga angkat berat dan angkat besi di komplek olahraga Pajajaran Bandung serta dayung di Situ Cipule Karawang,” tuturnya.

Baca Juga: Berulang Tahun ke-31, Kim Woo Bin Kenang Masa Perjuangan 11 Tahun Lalu

Untuk menghindari dampak pandemi Covid-19 semakin tinggi, KONI Jabar pun mengambil kebijakan dengan tetap memberikan insentif bulanan, suplemen, hingga dukungan peralatan bagi optimalnya pelaksanaan latihan atlet secara mandiri. Setidaknya dari sisi kondisi fisik hingga ketahanan secara ekonomi, para atlet ini bisa terjaga.

“Dana bantuan hibah yang kita terita dari Pemprov Jabar sebesar Rp350 milyar, sekitar Rp194 milyar kita kembalikan untuk membantu percepatan penanganan Covid-19 di Jabar. Sisanya, kita optimalkan untuk memberi dukungan kepada atlet untuk pelaksanaan pelatda PON XX,” pungkasnya. **

 

 

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x