VIRAL! Dua Orang Wanita Non-Muslim Memasuki Masjid Nabawi di Madinah, Ini Reaksi dari Pengurus Masjid

- 10 Februari 2023, 22:11 WIB
Ilustrasi Masjid Nabawi di Kota Madinah//Pixabay.com/Konevi
Ilustrasi Masjid Nabawi di Kota Madinah//Pixabay.com/Konevi /

GALAMEDIANEWS - Masjid Nabawi adalah masjid suci umat Islam, yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW. Masjid Nabawi merupakan masjid terbesar di dunia setelah Masjidil Haram di Mekkah

Masjid ini sebenarnya adalah bekas rumah Nabi tempat beliau tinggal setelah hijrah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Kemudian masjid digunakan untuk pertemuan masyarakat, pertemuan dan sebagai sekolah agama. Saat ini, masjid yang panjangnya hanya lima puluh meter itu telah berkembang menjadi seratus ribu meter persegi.

Rasulullah S.A.W memberikan keistimewaan khusus pada Masjid Nabawi yang tidak dimiliki masjid-masjid lain, yaitu Raudhah (taman) yang mulia yang sabda Rasulullah S.A.W dalam haditsnya: “Antara rumahku dan mimbarku adalah salah satu raudhah (taman) dari taman-taman surga” (Muttafaq alaih).

Baca Juga: 5 CIRI Orang Diikuti Khodam MACAN PUTIH yang Bisa Diamati, Kamu Termasuk Salah Satunya?

Sebuah masjid ibarat jantung sebuah desa. Jika sebuah desa memiliki masjid dan diisi dengan ibadah dan kegiatan positif, maka masyarakat di sekitarnya akan mendapatkan manfaat dari Allah. Sebaliknya, jika masjid menjadi tempat kejahatan dan perselisihan, maka Allah akan mengirimkan malapetaka.

Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam harus selalu memuliakan dan mengagungkannya dengan melakukan berbagai kegiatan positif. Tetapi, bagaimana jika yang terjadi adalah sebaliknya?

Sebuah video pendek baru-baru ini beredar di Arab Saudi. Dalam video tersebut, terlihat dua orang wanita berambut pirang sedang berbicara dengan salah satu penjaga Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.

Diduga kedua wanita tersebut bukan beragama Islam. Hal ini karena penampilan dan pakaian mereka tidak sesuai dengan kesucian Masjid Nabawi seperti yang dianjurkan Islam

Salah satu dari dua wanita yang terlihat dalam video pendek tersebut mengenakan celana panjang dan yang lainnya mengenakan celana jins dan jaket coklat. Mereka tidak mengenakan kerudung atau pakaian tertutup Sebagaimana para jamaah wanita lainnya.

Baca Juga: NONTON Film Shut In, Bioskop Trans TV Malam Ini: Kejadian Aneh yang Dialami Psikolog Anak, Naomi Watts

Kedua wanita itu kemudian memasuki halaman Masjid Nabawi dan dihentikan oleh seorang petugas keamanan. Petugas keamanan menanyai mereka dan memberikan penjelasan.

Salah satu wanita kemudian melepaskan abaya, jubah hitam yang biasa dikenakan wanita di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi. Ia kemudian mengeluarkan abaya dari tasnya dan mengenakan syal di kepalanya.

Suara adzan dapat didengar dalam video. Saat mereka memasuki masjid, orang-orang berjalan hilir mudik.

Dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @mL5tf8Rs4role, terlihat dua orang wanita non-Muslim memasuki halaman masjid Nabawi asy-Syarif dengan mengenakan pakaian yang tidak senonoh. para pejabat mengatakan bahwa masuknya mereka tidak disengaja. seperti caption pada unggahan video twitter tersebut.

Ini adalah tanggapan dari pengurus masjid.

Kantor Masjid Nabawi mengeluarkan pernyataan tentang video yang beredar. Kantor Urusan Masjid Nabawi, yang bertindak sebagai pengelola masjid, mengatakan bahwa masuknya dua wanita non-Muslim ke halaman Masjid Nabawi dengan mengenakan pakaian yang tidak sesuai dengan kesucian masjid adalah kesalahan yang tidak disengaja.

"Kedua wanita ini memahami keistimewaan dan kesucian Masjid Nabawi setelah pesan mulia tersebut dijelaskan dan dijelaskan kepada mereka," demikian laporan Saudi Gazette yang dikutip pada Jumat, 10 Februari 2023.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Globalisasi? Berikut 5 Penjelasannya

Badan tersebut juga menekankan perlunya mengembangkan lebih banyak alat dan prosedur untuk meningkatkan kesadaran dan penargetan, dengan fokus pada kesucian dan keistimewaan Masjid Nabawi. Hal ini dilakukan untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi di masa depan.

Pemerintah Arab Saudi memiliki kebijakan untuk tidak mengizinkan non-Muslim memasuki kota Madinah. Ada semacam pengawasan ketat dari pemerintah Arab Saudi, yang berfokus pada kesucian dan keistimewaan masjid tersebut. Hal ini dilakukan untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi di masa depan.

Namun demikian, pada masa Nabi, Nabi menerima delegasi dari Bani Tsaqif di Ta'if. Mereka bukan beragama islam tetapi diterima oleh Nabi di Masjid Nabawi. Mereka tidak hanya memasuki kota Madinah tetapi juga Masjid Nabawi.

Selain itu, pada masa Nabi, ada sejumlah besar orang Yahudi di Madinah yang kemudian diusir karena mengkhianati perjanjian yang dibuat. Dahulu, Nabi Muhammad menandatangani perjanjian untuk kota Madinah dengan tiga orang Yahudi yang disebut Bani Qainuqa, Bani Nadhir, dan Bani Quraizhah

Namun, pada masa Nabi, Nabi menerima delegasi dari Bani Tsaqif di Ta'if. Mereka bukan Muslim tetapi diterima oleh Nabi di Masjid Nabawi. Mereka tidak hanya memasuki kota Madinah tetapi juga Masjid Nabawi.

Selain itu, pada masa Nabi, ada sejumlah besar orang Yahudi di Madinah yang kemudian diusir karena mengkhianati perjanjian yang dibuat. Dahulu, Nabi Muhammad S.A.W menandatangani perjanjian untuk kota Madinah dengan tiga orang Yahudi yang disebut Bani Qainuqa, Bani Nadhir, dan Bani Quraizhah.

Mereka adalah orang-orang yang sudah tinggal di Madinah. Setelah Nabi pindah ke Madinah, Madinah menjadi negara dengan banyak penduduk dari berbagai ras. Masih ada orang Arab yang menyembah berhala, orang Yahudi, dan penyihir yang menyembah api.

Dengan kata lain, pada masa Nabi, Madinah adalah kota yang tidak tertutup bagi orang-orang di luar Islam. Namun kini Madinah dan Mekkah tidak dapat dikunjungi oleh non-Muslim karena kebijakan pemerintah Arab Saudi. Non-Muslim juga dapat tinggal dan berkunjung di luar kedua kota ini.***

Editor: Shiddik Zaenudin

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x