PJJ, SMAN 9 Bandung Pinjamkan Tablet untuk Siswa Tidak Mampu

- 26 Juli 2020, 12:20 WIB
/

GALAMEDIA - Untuk membantu siswa dari keluarga tidak mampu dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar online SMAN 9 Bandung meminjamkan gadget berupa tablet.

Menurut Wakasek Sarana dan Prasarana SMAN 9 Bandung, Iwan Hermawan berdasarkan hasil evaluasi PJJ tahun pelajaran yang lalu, banyak siswa dari keluarga ekonomi tidak mampu (KETM) yang bermasalah di PJJ, karena keterbatasan perangkat dan kuota.

"Oleh karena itu, atas kebijakan Kepala SMAN 9 Bandung, agar tidak bermasalah dalam PJJ siswa dari KETM diberi pinjaman tablet sementara," kata Iwan, Minggu 26 Juli 2020.

Baca Juga: Idham Azis : Dari Kapolri Cup Diharapkan Muncul Bibit Petembak Profesional

Untuk kuotanya, kata Iwan akan dibantu dari bantuan operasional pendidikan daerah (BOPD) yang besarannya mencapai Rp 150.000/siswa/bulan. Kebijakan ini sesuai anjuran Kadisdik Jabar, Dedi Sopandi. 

"Kebetulan, kami juga di SMAN 9 Bandung mendapat bantuan tablet sebanyak 361 dari Kemendikbud melalui program BOS afirmasi pada tahun pelajaran 2019/2020 yang lalu," jelas Iwan.

Dikatakan, sehubungan dengan adanya PJJ pada saat pandemik Covid-19 ini maka tablet tersebut sangat dibutuhkan untuk siswa dari kalangan tidak mampu.

Baca Juga: Dibatasi Hanya 1.000 Orang, Jemaah Haji Sudah Tiba di Bandara King Abdulaziz

Diberitakan sebelumnya, Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) memutuskan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah (BDR) pada semester ini. Namun, pelaksanaan PJJ di Jabar tidak bisa dilaksanakan full secara online. Karena di Jabar ada sekitar 1.300 titik blank spot.

Sehingga di daerah ini kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan offline (luring). Menurut Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi ke-1.300 titik itu berada di daerah utara dan selatan Jabar.

"Rata-rata memang berada di kawasan hutan. Jadi mau operator apapun juga tidak akan ada sinyal di daerah itu," kata Dedi.

Baca Juga: Kim Jong-Un Perintahkan Lockdown, Covid-19 Masuk Korea Utara Dibawa oleh Seorang Pembelot

Menurutnya di daerah ini, KBM-nya menggunakan modul pembelajaran. Modul yang sudah disiapkan disdik dikirimkan oleh PT Pos ke setiap rumah siswa. "Kita kerjasama dengan PT Pos untuk membagikan modul tersebut," ujarnya. 

Dikatakan, satu waktu nanti guru akan mengumpulkan para siswa di daerah tersebut untuk bertemu dan melaksanakan KBM. Guru akan menjelaskan menggunakan infocus dan pembelajaran komunikatif lainnya.

Baca Juga: Euforia Bersepeda di Tengah Pandemi Harus Menjadi Budaya Baru Mengurangi Kemacetan

Dalam BDR ini, pihaknya sudah membuat juknis tentang PJJ/BDR. Hal terpenting dalam pembelajaran PJJ memang adanya  kuota internet. Terkait hal ini, sekolah bisa menganggarkan kuota internet bagi siswa dari anggaran Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (BOPD) atau iuran bulanan yang dialokasikan dari APBD Jabar.

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x