Ogah Resesi, Presiden Jokowi Gelontorkan Rp 1.700 Triliun di Semester II 2020

- 12 Agustus 2020, 21:43 WIB
Presiden RI Joko Widodo (foto-Dok Setpres)
Presiden RI Joko Widodo (foto-Dok Setpres) /

GALAMEDIA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini masih terbilang baik dibanding negara lain.

Kontraksi 5,32% termasuk tidak terlalu dalam pada kuartal kedua menjadi titik waspada dalam menghadapi kuartal ketiga yang sudah berlalu setengah perjalanan.
Sehubungan itu ditargetkan Rp 700 triliun APBN dibelanjakan pada kuartal III-2020, agar tak ada resesi.

"Covid berdampak pada perekonomian. Kuartal pertama kita jadi sedikit negara yang masih mengalami pertumbuhan positif yaitu 2,97%. Sedangkan kuartal kedua mulai negatif -5,32%. Sehingga perlu dipompa lagi pertumbuhan di kuartal III, karena kuartal tiga penentuan (resesi atau tidak) bagi kita," katanya dalam Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional Apindo 2020, Rabu 12 Agustus 2020.

Baca Juga: Begini Cara Ngecek Dapat Bantuan Rp 2,4 Juta Bagi Pegawai Bergaji di Bawah Rp 5 Juta

Untuk menghindari Indonesia dari jurang resesi, belanja pemerintah pun sudah disiapkan. Di antaranya adalah anggaran yang disisihkan dari tiap Kementerian dan Lembaga (K/L).

Namun, proses penyerapan anggaran perlu dilakukan dalam jangka waktu yang cepat. Selama ini masih dianggap lambat seperti yang dikeluhkan Presiden Jokowi.

"Pemerintah sudah belanjakan dari Rp 2700 triliun, anggaran yang sudah disiapkan, termasuk anggaran PEN sampai Juni kemari sudah belanjakan Rp1.000 triliun."

Baca Juga: Menteri Tenaga Kerja Rilis Daftar 30 Pekerjaan yang Dibutuhkan di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

"Di kuartal III dan dan kuartal IV diharapkan belanja mencapai Rp1.700 triliun. Sebanyak Rp 700 triliun di kuartal III dan Rp 1.000 triliun di kuartal IV. Dan bapak Presiden mendorong belanja di tiap Kementerian bisa dipacu maka diharapkan bisa menjadi jalur positif," kata Airlangga.

Selain itu cara lain yang coba dilakukan adalah subsidi gaji senilai Rp 600 ribu per bulan untuk 15,7 juta karyawan swasta. Totalnya ada setiap karyawan bisa mendapatkan Rp 2,4 juta, dengan pencarian setiap 2 bulan sekali.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x