Yeng pertama untuk bidang kesehatan, bagi masyarakat yang memerlukan bantuan terkait dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan, lanjut Prabowo, mereka akan bantu koordinasikan dengan Dinas Kesehatan (Dinkes).
“Yang kedua, pendidikan. Masyarakat yang membutuhkan akses Kartu Indonesia Pintar itu kita rekomendasikan ke Disdik (Dinas Pendidikan-red.). Nah, untuk masalah sosialnya banyak. Ada PPKS yakni Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial, diantaranya ada Lansia, disabilitas, anak terlantar, balita terlantar, wanita rawan ekonomi sosial jadi kita menemukan solusi untuk mereka,” tuturnya menjelaskan.
Lalu untuk permasalahan ekonomi, di Dinsos Kabupaten Bandung juga ada program Kelompok Usaha Bersama (KUBe) dimana satu kelompok terdiri dari 5 kepala keluarga, yang bertujuan untuk pengentasan kemiskinan.
“Satu kelompok itu ada 5 orang, nanti masyarakat yang tidak punya pekerjaan atau tidak mampu itu membentuk kelompok, dibantu oleh kita. Jadi satu kelompok itu 5 orang, Jenis usahanya apa? Ada konveksi atau jasa jahit, ternak domba, olah pangan, UD beras atau jual beras, dan warungan,” ujar Prabowo menjelaskan.
Baca Juga: UPDATE Status Bayi Temuan di Kecamatan Katapang, Dinsos Kabupaten Bandung: Sudah Ada di YPAB
Lalu untuk program Usaha Ekonomi Produktif (UEP), ini untuk perorangan yang kriterianya didasarkan pada PPKS, antara lain; lansia potensial yakni usia lanjut yang masih perlu pemberdayaan ekonomi, disabilitas, eks narapidana, eks gelandangan dan pengemis (gepeng), wanita rawan ekonomi sosial, anak dan balita terlantar (orang tuanya yang dibantu).
“Jadi mereka kita kasih bantuan supaya berdaya secara ekonomi. Kan kalau kita kasih bantuan saja habis dalam jangka waktu singkat. Tapi kalau misalkan dia sambil usaha ternak domba, dia bisa tenang dombanya bisa beranak misalnya, lalu yang punya mesin jahit, dia bisa produktif gitu. Jadi, kita tidak ngasih ikan tapi kasih pancingan, itu programnya,”ujar Prabowo lagi menjelaskan.