Siap Jadi Negosiator Nuklir, Kim Jong-un Jadikan Kim Yo Jong Orang Kedua Korea Utara Paling Berkuasa

- 21 Agustus 2020, 14:45 WIB
KIM Jong Un. (Reuters)
KIM Jong Un. (Reuters) /KCNA via Reuters/

GALAMEDIANEWS - Kim Jong-un telah menjadikan adik perempuannya Kim Yo Jong (32) sebagai  orang kedua yang berkuasa di Korea Utara. Demikian diungkap agen mata-mata Korea Selatan.

Saat ini Kim Yo Jong bertanggung jawab atas kebijakan Korea Utara terhadap AS dan Korea Selatan. Tugas ini secara efektif menjadikannya sebagai wakil de facto pemimpin tertinggi Korea Utara.

Termasuk tugas krusial Kim Yo Jong kabarnya mencegah kegagalan negosiasi nuklir dengan negara kuat. Ini berkaca pada gagalnya pembicaraan kesepakatan nuklir Korea Utara dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Dikutip Galamedianews dari DailyMail, Jumat (21 Agustus 2020) Kim Jong-un yang masih mempertahankan otoritas absolut atas Korea Utara kini mulai mendelegasikan beberapa tanggung jawab untuk membantunya menangani 'tekanan' dalam pemerintahan.

Laporan muncul beberapa bulan setelah Kim yang saat ini berusia 36 tahun sempat menghilang dari publik selama 21 hari hingga memicu berbagai spekulasi. Ha Tae-kyung, anggota Komite Intelijen Korea Selatan mengatakan, pengalihan kekuasaan dilakukan pada pertengahan pekan ini.

Baca Juga: Takut Wilayah Karimun Tenggelam, Bea Cukai Surati Presiden Jokowi

"Kim Jong-un masih mempertahankan otoritas absolutnya, tetapi beberapa di antaranya telah diserahkan sedikit demi sedikit," katanya. Laporan  Chosun Ilbo, langkah tersebut menjadikan Kim Yo Jong sebagai wakil de fakto sang kakak.

Sejumlah nama lainnya juga mendapat tanggung jawab tambahan. Kim diperkirakan memiliki tiga anak dari istrinya Ri Sol Ju. Meski tidak satu pun dari mereka pernah muncul di depan umum, diperkirakan ketiganya berusia sepuluh, tujuh, dan tiga tahun.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Wisatawan, Disparbud Kabupaten Bandung Lakukan Pemantauan   

Kim Yo Jong mengambil peran yang lebih menonjol dalam struktur kepemimpinan Korea Utara menyusul kecurigaan atas kesehatan Kim Jong-un bulan Mei kemarin.

Pada bulan Juni, dia memberi perintah untuk meledakkan kantor gabungan dengan Korea Selatan di tengah kemarahan atas selebaran propaganda yang dikirim ke perbatasan.

Kim Yo Jong juga dituding mengorganisasi kampanye kontra-selebaran sebagai balas dendam dan memerintahkan pengeras suara yang memutar pesan propaganda untuk dipasang di sepanjang perbatasan.

Baca Juga: Truk Pengangkut Badan Pesawat N250 Nyangkut di Gerbang Tol Hingga Berjam-jam

Kim Yo Jong pula yang mengancam Korea Selatan dengan tindakan militer. Pengamat mengatakan ada kemungkinan Korea Utara sedang mencoba untuk meningkatkan profil kepemimpinan Kim Yo Jong yang sewaktu-waktu bisa  menggantikan peran Kim Jong-un di kala kesehatannya menurun.

Sementara itu, ada yang menilai Kim Jong-un sengaja mengembangkan dinamika “polisi baik, polisi jahat” dengan mendelegasikan tugas penting pada Kim Yo Jong. Ini berpotensi memberi Korea Utara keunggulan dalam negosiasi dengan kekuatan asing  setelah gagalnya pembicaraan nuklir dengan Presiden AS Donald Trump.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x