GALAMEDIANEWS – Fesyen di Indonesia belum memiliki standardisasi ukuran yang pasti, sehingga setiap perancang memiliki sizing dan fiting yang berbeda. Oleh karena itu, Direktur IFI (Islamic Fashion Institute) Hani Haerani mengatakan, pihaknya beserta stakeholder fesyen lainnya telah membuat draft untuk standardisasi ukuran dan telah dikirimkan ke Kementerian tinggal menunggu keputusan.
Ia juga mengatakan, persoalan fesyen di Indonesia ini memang belum memiliki standardisasi, sehingga untuk size S,M, L dan XL setiap perancang itu berbeda-beda, dan ini juga menyulitkan konsumen.
Menurutnya, tak ada standardisasi ukuran fesyen di Indonesia tersebut juga menjadi kendala, khususnya ketika ada proyek pengerjaan pesanan yang sifatnya mass produk dari luar negeri, karena hasilnya bisa jadi berbeda-beda.
Itulah mengapa IFI dan juga para stakeholder fesyen membuat draft terkait standardisasi ukuran supaya memiliki keseragaman sizing.
“Kita berharap dengan adanya standardisasi ini, industri fesyen muslim atau lebih dikenal dengan industri modest fashion ini akan dapat lebih berkembang dalam memenuhi kepusan konsumennya,” ujarnya di Bandung, Sabtu 24 Juni 2023.
Baca Juga: Apa itu Fast Fashion dan Bagaimana Bisa Menghancurkan Lingkungan?