Network
Terowongan Cisumdawu merupakan terowongan pertama di Indonesia untuk jalan bebas hambatan yang ada di Indonesia. Terowongan kembar di Tol Cisumdawu ini memiliki panjang 472 m dengan diameter 14 m.
Terowongan ini dibuat dengan menembus bukit menggunakan teknologi New Austrian Tunneling Methods (NATM), yang mana merupakan sebuah teknologi yang memberi perkuatan pada tanah sebelum menggali.
Kemudian penggalian dilakukan dengan menggunakan first lining dan second lining dengan menggunakan metode penggalian three-bench seven-step yang dapat menstabilkan pemuka terowongan tanpa memerlukan tambahan penyangga.
Terapkan Teknologi Canggih
Dengan alasan berada di daerah perbukitan, Tol Cisumdawu akhirnya menerapkan beberapa teknologi canggih dalam pengerjaannya seperti teknologi penanganan lereng, soil nailing, erosion control dengan geomat, shotcrete, dan DPT untuk pekerjaan galian.
Ada juga perkuatan geotextile, perkuatan geomembrane, dan perkuatan dengan bore pile untuk pekerjaan timbunan.
Selain itu juga menerapkan penggunaan teknologi teknologi Geofoam EPS ini bertujuan untuk mengatasi keadaan tanah yang tidak stabil dan tidak bisa ditangani hanya dengan melakukan pengurukan biasa lantaran ada beberapa titik di sektor 5A yang terus berair dan tidak stabil.
Penggunaan teknologi Geofoam EPS ini juga mampu membantu mengurangi beban yang ditanggung oleh tanah dengan sangat signifikan dan juga mampu mengurangi dan memperlambat proses penurunan pada tanah dasar dan infrastruktur di dalamnya, serta dapat meningkatkan stabilitas tanah.***
