Bahkan, pandangan optimis ini membuka ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuan satu kali lagi pada tahun ini.
Akibat dari perkembangan tersebut, terjadi peningkatan yield obligasi pemerintah AS. Hal ini menandakan bahwa pasar memperkirakan ada kenaikan suku bunga acuan AS ke depan.
Sentimen seperti ini berkontribusi pada menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap berbagai mata uang utama, termasuk rupiah.
Sebagai akibat dari situasi ini, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan sebesar 0,43 persen atau 65 poin. Pada Jumat pagi di Jakarta, kurs rupiah ditransaksikan sebesar Rp15.065 per dolar AS, berbeda dari sebelumnya yang berada di level Rp15.000 per dolar AS.
Selain itu, dolar AS juga menguat secara signifikan terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, ditunjukkan oleh kenaikan indeks dolar sebesar 0,86 persen menjadi 101,7678 pada akhir perdagangan.