BMKG: Kemarau di Indonesia tak Akan Separah Korsel, Intensitas El Nino Cenderung Rendah

- 9 Agustus 2023, 19:51 WIB
Ilustrasi kemarau di Indonesia akibat fenomena El Nino, yang diperkirakan mencapai puncaknya pada pekan terakhir Agustus 2023
Ilustrasi kemarau di Indonesia akibat fenomena El Nino, yang diperkirakan mencapai puncaknya pada pekan terakhir Agustus 2023 /UNSPLASH / Matt Palmer/

 

GALAMEDIANEWS - Dilansir dari Antara, Pihak Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) menyatakan bahwa kemarau dan kekeringan yang dialami di Indonesia tak akan separah yang terjadi di Korea Selatan.

Hal itu disampaikan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati selepas menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu 9 Agustus 2023. 

Menurut prediksi BMKG, musim kemarau di Indonesia akan mencapai puncaknya ada pekan terakhir Agustus 2023 ini, yang terjadi akibat fenomena El Nino.

"Dasarnya kan dari penghitungan suhu muka air laut lalu dihitung dalam indeks atau anomali. Di Indonesia ini relatif paling lemah, kalau di negara lain levelnya bisa lebih tinggi" ujar Dwikorita.

Baca Juga: Menghadapi Kekeringan di Musim Kemarau: Pemerintah Garut Siapkan Distribusi Air Bersih dengan Kendaraan Tangki

Dwikorita menyatakan bahwa sungai-sungai sudah mulai mengering, namun secara global intensitas El Nino di Indonesia masih tergolong rendah. 

“Memang kalau kita lihat di lapangan sungai-sungai sudah mulai mengering ya. Tetapi kalau dilihat secara global intensitas atau level El Nino di Indonesia ini relatif rendah… Kita diuntungkan karena masih punya laut,t,” ujar Dwikorita.

Dwikorita mengatakan, fenomena El Nino terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi secara global dan berdampak ke negara lain seperti India, Thailand, dan Vietnam. Menurutnya, karena level di Indonesia paling rendah, dampak El Nino tidak akan separah di negara lain. 

Halaman:

Editor: Lina Lutan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x