Banjir Bandang di Libya Timur Gusur sedikitnya 30.000 Orang, Sebut PBB

- 13 September 2023, 18:10 WIB
Banjir Bandang di Libya Timur
Banjir Bandang di Libya Timur /Nytimes.com/

Tetangga Libya, Mesir, Aljazair dan Tunisia, serta Turkiye dan Uni Emirat Arab, telah mengirim tim penyelamat dan bantuan kemanusiaan. Presiden Joe Biden juga mengatakan Amerika Serikat mengirim dana darurat ke organisasi bantuan dan berkoordinasi dengan pihak berwenang Libya dan PBB untuk memberikan dukungan tambahan.

Mohammed Abu-Lamousha, juru bicara kementerian dalam negeri Libya timur, pada hari Selasa menyebutkan penghitungan kematian di Derna lebih dari 5.300, menurut kantor berita yang dikelola negara. Puluhan lainnya dilaporkan tewas di kota-kota lain di Libya timur, katanya.

Warga Mesir

Pihak berwenang telah memindahkan ratusan mayat ke kamar mayat di kota-kota terdekat. Di kota Tobruk, 169 kilometer sebelah timur Derna, Pusat Medis kamar mayat Tobruk menerima lebih dari 300 mayat untuk orang-orang yang tewas dalam banjir Derna; di antara mereka adalah 84 orang Mesir, menurut daftar korban tewas yang diperoleh The Associated Press.

Puluhan mayat warga Mesir yang tewas dalam banjir dikembalikan ke negara asal mereka. Pemakaman untuk 22 warga Mesir sedang berlangsung Rabu di desa mereka el-Sharif di provinsi selatan Beni Suef. Empat lainnya dimakamkan di kampung halaman mereka di provinsi Delta Nil Beheira, media lokal di Mesir melaporkan.

Setidaknya 10.000 orang masih hilang di kota itu, menurut Tamer Ramadan, utusan Libya untuk Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Dia mengatakan 40.000 orang telah mengungsi di Derna dan kota-kota lain yang terkena dampak banjir di Libya timur.

Dikenal dengan rumah-rumah bercat putih dan kebun palem, Derna berjarak sekitar 900 kilometer sebelah timur ibu kota Tripoli. Hal ini dikendalikan oleh pasukan komandan militer yang kuat Khalifa Hifter, yang bersekutu dengan pemerintah Libya timur. Pemerintah saingan di Libya barat, yang berbasis di Tripoli, bersekutu dengan kelompok-kelompok bersenjata lainnya.

Sebagian besar Derna dibangun oleh Italia ketika Libya berada di bawah pendudukan Italia pada paruh pertama abad ke-20. Kota ini pernah menjadi pusat kelompok-kelompok ekstremis di tahun-tahun kekacauan yang mengikuti pemberontakan yang didukung NATO yang menggulingkan dan membunuh diktator lama Moammar Gaddafi pada tahun 2011.***

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Telegraph


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah