Kim Jong Un Dukung Putin Dalam Perang Yakin Rusia Akan Menang

- 14 September 2023, 16:22 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un./PMJ News
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un./PMJ News /

GALAMEDIANEWS - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu pada Rabu 13 September 2023, di mana mereka membahas masalah militer perang di Ukraina dan kemungkinan bantuan Rusia untuk program satelit negara komunis yang penuh rahasia itu.

Putin mengajak Kim berkeliling tempat peluncuran roket luar angkasa tercanggih Rusia di Timur Jauh Rusia dan membahas kemungkinan pengiriman, kosmonot Korea Utara ke luar angkasa Kim yang tiba dengan kereta api dari Korea Utara, menanyakan pertanyaan rinci tentang roket saat Putin mengajaknya berkeliling Kosmodrom Vostochny.

Setelah tur tersebut Putin dan Kim mengadakan pembicaraan selama beberapa jam dengan para menteri mereka, dan kemudian membahas urusan dunia dan kemungkinan kerja sama secara tatap muka diikuti dengan makan siang mewah.

Baca Juga: 10 Universitas Terbaik di Surabaya Negeri dan Swasta Versi UniRank, Telah Mendapatkan Akreditasi BAN-PT  

"Tentara dan rakyat Rusia pasti akan meraih kemenangan besar dalam perjuangan suci untuk menghukum kejahatan besar yang mengeklaim hegemoni dan menyuburkan ilusi ekspansionis," kata Kim Kamis 14 September 2023.

Para pejabat AS dan Korea Selatan telah menyatakan kekhawatirannya bahwa Kim dapat memberikan senjata dan amunisi kepada Rusia, yang telah menghabiskan banyak persediaan senjata dalam lebih dari 18 bulan perang di Ukraina.

Moskow dan Pyongyang membantah niat tersebut. Putin memberikan banyak petunjuk bahwa kerja sama militer telah dibahas namun hanya mengungkapkan sedikit rincian. Menteri Pertahanan Sergei Shoigu menghadiri pembicaraan tersebut. Kremlin mengatakan diskusi sensitif antar tetangga adalah masalah pribadi.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner Bekasi yang Enak dan Murah, Tawarkan Spot Instagramable dengan View Bagus

Washington memperingatkan pihaknya akan menerapkan sanksi lebih lanjut atas setiap transfer senjata oleh salah satu negara ke negara lain, dan mengatakan Putin "memohon" bantuan kepada Kim setelah kehilangan puluhan ribu tentara di Ukraina.

"Kami telah mengambil sejumlah tindakan untuk memberikan sanksi kepada entitas yang menjadi perantara penjualan senjata antara Korea Utara dan Rusia, dan kami tidak akan ragu untuk menjatuhkan sanksi tambahan jika diperlukan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dalam sebuah pengarahan.

Dia menyebutnya "mengganggu" jika Rusia membahas kerja sama dengan Korea Utara mengenai program-program yang berpotensi melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

Baca Juga: 7 Tempat Wisata Instagramable di Semarang yang Cocok untuk Liburan Bareng Keluarga saat Akhir Pekan

Langkah Hati-hati

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengisyaratkan Moskow harus mengambil langkah hati-hati.

"Segala bentuk kerja sama negara manapun dengan Korea Utara harus menghormati rezim sanksi yang dijatuhkan oleh Dewan Keamanan," kata Guterres kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa hal itu "sangat relevan" dalam kasus Rusia dan Korea Utara. Bagi Rusia, pertemuan puncak ini adalah kesempatan untuk menyerang Amerika Serikat, negara pendukung Ukraina, meskipun tidak jelas seberapa jauh Putin siap untuk memenuhi daftar keinginan Korea Utara dalam bidang teknologi.

Putin mengatakan Kim kini berencana mengunjungi pabrik penerbangan militer dan sipil di kota Komsomolsk-on-Amur, Rusia, dan memeriksa armada Pasifik Rusia di Vladivostok. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov akan mengunjungi Pyongyang untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut bulan depan.

Namun kepala intelijen militer Ukraina, Kyrylo Budanov, mengatakan kepada Radio NV Ukraina bahwa Korea Utara telah memasok senjata ke Rusia selama lebih dari sebulan.

Sudah satu setengah bulan yang lalu semuanya disepakati dan pengiriman dimulai dari Korea Utara," ujarnya tanpa memberikan rincian lebih lanjut.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah