Korea Utara Curi DELAPAN TRILIUN Ethereum dari Video Game Danai Program Nuklir Kim Jong Un

- 18 April 2022, 13:00 WIB
Korea Utara Curi DELAPAN TRILIUN Ethereum dari Video Game Danai Program Nuklir Kim Jong Un
Korea Utara Curi DELAPAN TRILIUN Ethereum dari Video Game Danai Program Nuklir Kim Jong Un /KCNA via Reuters/

GALAMEDIA - Peretas yang terhubung dengan Kim Jong Un berada di balik pencurian mata uang kripto senilai $615 juta atau Rp 8 triliun untuk mendanai senjata nuklir Korea Utara, demikian dikatakan pemerintah Amerika Serikat.

Pemain game online Axie Infinity kehilangan lebih dari setengah miliar dolar dalam bentuk Ethereum dan uang kripto lainnya bulan lalu setelah peretas Pyongyang beraksi.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 18 April 2022: Ada Titik Terang, Ternyata Al Bukan Penumpang Pesawat Elang Indonesia

FBI dan Departemen Keuangan AS kemarin mengidentifikasi kelompok peretas gelap Korea Utara Lazarus sebagai penjahat dunia maya yang bertanggung jawab atas pencurian pada 23 Maret itu.

Dikutip dari DailyMail, Minggu 17 April 2022, Washington melaporkan Lazarus dikendalikan oleh CIA pribadi Kim Jong Un, Biro Umum Pengintaian Pyongyang.

Axie dapat memperoleh kripto dengan memainkan game atau menjual avatar.

Baca Juga: EKSKLUSIF 25+ Kode Redeem FF Hari Ini 18 April 2022 Klaim Weapon Special sampai Character

Seorang juru bicara Departemen Keuangan mengatakan Korea Utara menggunakan ketidakamanan transaksi kripto untuk mendanai program misilnya.

Mereka mengatakan, “Amerika Serikat menyadari bahwa Korea Utara semakin mengandalkan kegiatan terlarang termasuk kejahatan dunia maya demi membiayai senjata pemusnah massal dan program rudal balistiknya dengan mencoba menghindari sanksi AS dan PBB.”

Ditegaskan jika aksi serupa berisiko sanksi dari AS.

Baca Juga: Gagal Beli Twitter Rp 582 Triliun, Suporter Setan Merah Rayu Elon Musk Ambil Alih Manchester United

Lazarus juga dituding berada di balik peretasan Sony 2014 untuk menghentikan rilis komedi anti-Kim The Interview.

Aleksander Larsen, salah satu pendiri Axie Infinity Sky Mavis menolak berkomentar. Demikian juga dengan CrowdStrike, yang disewa Sky Mavis untuk menyelidiki pelanggaran.

Peretas Korea Utara dikonfirmasi telah menjadi fokus penyelidikan perusahaan keamanan siber selama beberapa minggu terakhir.

Perusahaan analitik Blockchain Chainalysis dan Elliptic menegaskan Korea Utara berada di balik pembobolan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 18 April 2022: Al Selamat dari Kecelakaan Pesawat, Tapi Malah Lupa Ingatan

Amerika Serikat mendorong Dewan Keamanan PBB untuk memasukkan Grup Lazarus ke daftar hitam dan membekukan aset mereka, demikian terungkap dalam rancangan resolusi yang didapat Reuters pada pertengahan pekan kemarin.

Peretasan telah lama menyerang platform crypto. Peretasan di platform Axie Infinity Ronin menjadi salah satu pencurian cryptocurrency terbesar yang pernah ada.

Sky Mavis mengatakan akan menggunakan kombinasi dana neracanya sendiri dan dana dari investor termasuk Binance untuk mengganti uang yang hilang.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x