Agen BRILink Sulap Teras Rumah Serba Biru demi Bantu Petani Ciwidey

- 27 April 2024, 00:43 WIB
Agen BRILink Toko Woro di Ciwidey, Kabupaten Bandung menerima transaksi pembayaran sekaligus mengedukasi perihal keuangan bagi petani lokal sekitar.
Agen BRILink Toko Woro di Ciwidey, Kabupaten Bandung menerima transaksi pembayaran sekaligus mengedukasi perihal keuangan bagi petani lokal sekitar. /M. Bayu Pratama/PRMN/

GALAMEDIA – Lalu-lalang warga yang memikul karung beras besar menjadi tontonan  menarik setiap waktu panen datang di daerah Ciwidey, Kabupaten Bandung. Panorama alam yang mempesona selalu terasa indah karena masyarakat setempat juga masih memegang teguh  adat-istiadat dan kebiasaan turun-temurun dari nenek moyang. Suasana dingin Ciwidey membuat berbagai komoditas tanaman tumbuh subur di sini seperti stroberi, kopi hingga teh sehingga profesi petani masih menjadi pilihan hingga saat ini.

Motor mobil wisatawan yang berdatangan menambah ramai desa-desa di Ciwidey yang kaya dengan objek wisatanya. Ekonomi desa pun tumbuh turut meningkat. Meski kawasan ini banyak dikelilingi oleh objek wisata favorit, namun masyarakatnya tetap memilih untuk bertani sebagai mata pencaharian utamanya. Sayangnya, masih banyak yang belum familiar dengan transaksi perbankan sehingga manajemen keuangan masih dilakukan secara tradisional.

Potensi tersebut membuka peluang pemasukan tambahan bagi sebagian pihak melalui program mini ATM agen BRILink. Toko kelontong, konter pulsa hingga warung fotokopi berlomba-lomba untuk menjadi agen BRILink di kawasan objek wisata Ciwidey, Kabupaten Bandung. Ada dua segmentasi pelanggan yang mereka rata-rata kejar yakni masyarakat lokal yang mayoritas bekerja sebagai petani dan wisatawan yang kesulitan menemukan mesin Anjungan Tunai Mandiri saat hendak melakukan transaksi. Dari pemantauan tim Galamedia, jumlah ATM  masih terbatas pada wilayah-wilayah tertentu.

Salah satu agen BRILink yang menangkap peluang ini adalah pemilik toko kelontongan “Toko Woro”, Ujang (48) yang letaknya tidak jauh dari kawasan wisata Situ Patenggang. Di lokasi tersebut, mayoritas masyarakat bekerja sebagai pemetik teh dan petani stroberi. Lokasi warung BRILink milik Ujang termasuk yang strategis karena berdakatan dengan objek wisata Jembatan Gantung Rengganis, Situ Patenggang, dan Ranca Upas.

“Sudah lebih dari lima tahun, teras rumah saya sulap menjadi warna biru sebagai ciri khas agen BRILink. Suka-dukanya ada ya seperti mendapatkan penghasilan tambahan selain toko kelontong, tapi pernah juga hampir kena tipu saat ada yang transaksi,” ucap Ujang.

“Secara otodidak, saya banyak belajar tentang cara bertransaksi digital dengan pengarahan dari Bank Rakyat Indonesia. Saya memahami bahwa di sini bukan hanya untuk melayaani transaksi masyarakat namun juga mengedukasi mereka (petani lokal) dalam melakukan manajemen keuangannya,” sambungnya.

Hasrat Ujang untuk membantu mengedukasi masyarakat membuahkan hasil karena mulai banyak yang percaya dengan agen BRILink sebagai wadah untuk melakukan manajemen keuangan dari hasil pendapatan yang didapatkan. “Belakangan, transaksi harian di angka 30-40 kali dan saat akhir pekan naik menjadi 60 kali. Banyak wisatawan yang memilih agen BRILink untuk menukarkan uang atau melakukan transaksi lain seperti top up saldo e-money,” ucap Ujang.

“Dihitung-hitung per hari dari transaksi yang dihasilkan, omzet yang saya dapatkan sekitar Rp400-500 ribu. Alhamdulillah ada penghasilan tambahan selain toko kelontong. Tapi yang lebih senang karena masyarakat lokal semakin percaya dan sadar untuk mengelola penghasilan yang didapatkannya,” sambungnya.

Salah satu warga yang sedang melakukan transaksi pembayaran PDAM dan PLN pascabayar di Toko Woro, Endang (55) mengaku terbantu dengan adanya Toko Woro sejak menjadi agen BRILink. “Kalau dari sini, ATM jauh. Saya juga agak gaptek kalau transaksi dengan HP. Jadi saya minta tolong dengan kang Ujang untuk keperluan bayar PDAM dan PLN bulanan,” ucap Endang.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x