Network
GALAMEDIANEWS - Presiden Indonesia, Joko Widodo, menekankan pentingnya modernisasi militer sambil memperingatkan bahwa anggaran negara terbatas.
Hal ini terjadi saat negara kepulauan dengan populasi 270 juta jiwa ini berusaha memodernisasi kemampuan militernya, meskipun tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara.
Baca Juga: 7 SMA Terbaik di Kabupaten Tangerang Banten, Jadi Top Nasional dan Impian Para Siswa
Mengutip dari Reuters, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang juga merupakan calon kuat dalam pemilihan presiden yang akan datang pada tahun 2024, memimpin serangkaian pengadaan alat-alat militer baru, termasuk pembelian 42 pesawat tempur Dassault Rafale senilai 8,1 miliar dolar AS, 12 drone baru dari Turkish Aerospace senilai 300 juta dolar AS, dan 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 senilai 800 juta dolar AS.
Presiden Jokowi sebelumnya memperingatkan kabinetnya untuk menjaga anggaran yang sehat sambil menyoroti pengeluaran berlebih oleh lembaga-lembaga keamanan, termasuk Kementerian Pertahanan.
Baca Juga: 7 Tempat Wisata Hits di Klaten yang Tawarkan Banyak Spot Instagramable dengan View Bagus
Selama satu dekade terakhir, pengeluaran pertahanan Indonesia per kapita dan sebagai persentase dari produk domestik bruto (PDB) adalah yang terendah di antara enam negara ekonomi pasar menengah Asia Tenggara.
Modernisasi militer ini juga berhubungan dengan Prabowo Subianto yang, sebagai calon kuat dalam pemilihan presiden 2024, memiliki peran kunci dalam kebijakan pertahanan dan pengadaan alat-alat militer.
Kepemimpinannya dalam serangkaian pengadaan senjata besar telah menjadi topik utama dalam persiapan menuju pemilihan presiden mendatang.
