Malaysia Capai Level Tingkat Kelahiran Terendah dalam 50 Dekade Terakhir

- 18 Oktober 2023, 10:56 WIB
Kuala Lumpur City Center (KLCC)
Kuala Lumpur City Center (KLCC) /(tangkapan layar maps/H W Teo)/

GALAMEDIANEWS - Malaysia berada dalam level terendah tingkat kelahiran perempuan berusia 15 hingga 49 tahun dalam lima dekade terakhir tahun 2022, menurut laporan statistik terbaru Departemen Statistik Malaysia (DOSM).

Mohd Uzir Mahidin, direktur statistik Malaysia di Putrajaya, pada hari Selasa, bahwa angka kesuburan total (TFR) tahun 2022 akan turun menjadi 1,6 anak per wanita berusia 15 hingga 49 tahun, dibandingkan 1,7 anak pada tahun 2021.

Baca Juga: 3 Tempat Makan di Tulungagung, Tawarkan Menu Makanan Enak dengan Harga Murah

Baca Juga: Berikut Daftar Pemain Timnas Argentina dari Kiper Hingga Pemain Depan, Lengkap dengan Klubnya

Angka tersebut adalah terendah dalam 50 tahun terakhir, dengan 4,9 anak per perempuan pada tahun 1970.

Diketahui, dari tahun 1970 hingga 2012, TFR Malaysia berada di atas angka penggantian 2,1 anak, ini menunjukkan bahwa rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan pada periode tersebut adalah terendah dalam 50 tahun terakhir.

Namun negara tersebut telah berada di bawah level penggantian sejak tahun 2013 hingga saat ini. Jika mengacu pada Manual of Prinsip dan Rekomendasi Statistik Vital (Revisi 3), Divisi Statistik PBB (2014), rasio penggantian sebesar 2,1 berarti rata-rata jumlah anak yang dilahirkan dari seorang wanita yang anak perempuannya hidup sampai beranak lahir.

Jika angka kelahiran pengganti tetap konstan dalam jangka waktu yang lama, setiap generasi akan menggantikan dirinya sendiri dan generasi-generasinya tanpa memperhitungkan migrasi penduduk.

Baca Juga: Download Kartu Ujian SKD CPNS 2023 dengan Cara Ini, Lengkap Jadwal Tahapan Seleksi

Baca Juga: BREAKING NEWS! Bacapres Ganjar Pranowo Bakal Umumkan Cawapres Pukul 10 Pagi, Nama Mahfud MD Menguat

Selama periode 2011 hingga 2022, TFR seluruh kelompok etnis besar di Malaysia menunjukkan tren penurunan. TFR tertinggi tercatat pada etnis Malaysia, yaitu 2,1 anak per perempuan berusia 15-49 tahun pada tahun 2022, sedangkan etnis Tionghoa mencapai 0,8 anak.

Perdana Menteri Malaysia mengatakan Malaysia dan beberapa negara maju seperti Amerika Serikat (1,7 anak), Australia (1,7 anak), Inggris (1,6 anak), Jepang ( 1,3 anak) dan Korea Selatan (0,8 anak), menunjukkan bahwa angka kesuburan cenderung menurun di bawah tingkat penggantian.

Baca Juga: Merpati Putih Cabang Cimahi akan Melaksanakan Ujian Kenaikan Tingkat Daerah Jawa Barat 21- 22 Oktober 2023

Baca Juga: Spoiler Manga Boruto Blue Vortex Chapter 3, Pertarungan Boruto Melawan Code

Tren serupa juga terlihat di beberapa negara ASEAN seperti Vietnam (1,9 anak), Brunei Darussalam (1,8 anak), Thailand (1,3 anak) dan Singapura (1,1 anak), sedangkan di Filipina (2,7 anak), Laos (2,5 anak). Kamboja (2,3 anak), Indonesia (2,2 anak) dan Myanmar (2,2 anak) semuanya berada di atas level pengganti.

Selain itu, terungkap juga jumlah kelahiran hidup pada tahun 2022 sebanyak 423, dimana kelahiran anak laki-laki lebih banyak dibandingkan anak perempuan, masing-masing 218.

Penurunan kelahiran menyebabkan penurunan angka kelahiran kasar (CBR) dari 13,5 kelahiran pada tahun 2021 menjadi 12,9 kelahiran per seribu penduduk pada tahun 2022.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah