Dear Warga Bandung, TPS Masih Overload Nih, Waktunya Olah Sampah Sendiri dari Rumah

- 20 Oktober 2023, 10:10 WIB
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna saat meninjau TPS Ciwastra dan kawasan exit tol Kilometer 151, Kamis 31 Agustus 2023./bandung.go.id
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna saat meninjau TPS Ciwastra dan kawasan exit tol Kilometer 151, Kamis 31 Agustus 2023./bandung.go.id /

GALAMEDIANEWS - Kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti memang berdampak sangat besar pada pengelolaan sampah di wilayah Bandung Raya, termasuk Kota Bandung.

Saat ini, dari sebanyak 135 Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS), terdapat 38 TPS yang masih melebihi kapasitas atau overload.

Baca Juga: Prediksi Skor Persipura Jayapura vs PSBS Biak di Liga 2: H2h, Susunan Pemain dan Jadwal Pertandingan

Baca Juga: FK UNJANI Melaksanakan Edukasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Pelaku UMKM Kota Cimahi

Oleh karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meminta warga bisa mengelola sampahnya secara mandiri.

"Dari 135 TPS, masih ada 38 TPS yang overload. Kita genjot penyelesaiannya. Utamanya, penyelesaian masalah sampah di hulu melalui edukasi," tutur Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna di sela-sela memantau penanganan sampah, Kamis 19 Oktober 2023.

Ema menuturkan, Pemkot Bandung memang terus berupaya mengedukasi masyarakat untuk menangani sampah dari sumbernya. Ada beragam cara yang bisa dilakukan warga agar sampah yang dibuang ke TPS semakin sedikit.

Baca Juga: NONTON Undead Unluck Episode 3 Sub Indo, Bukan Anoboy, Otakudesu, Kuronime, Samehadaku

Baca Juga: SMA Terbaik di Kabupaten Demak, 2 Sekolah Ini Menjadi Top Nasional dengan Nilai UTBK yang Tinggi di Jawa Timur

"Kita memang harus mengubah perilaku. Di rumah bisa menyediakan Loseda (Lodong Sesa Dapur) bisa memilah sampah organik. Bahkan kalau bikin sendiri di rumah lebih murah, sehingga mereka mulai selesaikan sampah sendiri," tuturnya.

Ema mengakui, bukan hal yang mudah untu mengubah perilaku. Namun Pemkot Bandung akan terus mengedukasi warga agar perilaku pengelolaan sampah bisa berubah.

"Masyarakat belum maksimal. Mereka masih Pragmatis, tidak bisa buang ke TPS, padahal TPS itu hanya boleh untuk sampah residu. Organik anorganik harus diselesaikan masing-masing," tandasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah