Ridwan Kamil Lepas Ekspor 30 Ton Ubi Jalar Bandung ke Hong Kong

- 8 September 2020, 15:32 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil melepas 30 ton ubi jalar jenis rancing produksi petani Desa Pinggirsari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, untuk di ekspor ke Hong Kong di halaman Kantor Desa Pinggirsari, Selasa 8 September 2020. (Foto: Pipin/Humas Jabar)**
Gubernur Jabar Ridwan Kamil melepas 30 ton ubi jalar jenis rancing produksi petani Desa Pinggirsari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, untuk di ekspor ke Hong Kong di halaman Kantor Desa Pinggirsari, Selasa 8 September 2020. (Foto: Pipin/Humas Jabar)** /



GALAMEDIA - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melepas 30 ton ubi jalar (Ipomea batatas L.) produksi petani Desa Pinggirsari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, untuk diekspor ke Hong Kong, dalam acara pelepasan di halaman Kantor Desa Pinggirsari, Selasa 8 September 2020.

Ubi jalar varietas rancing ini akan dikirim bertahap setiap bulan selama satu tahun dengan total ekspor mencapai 360 ton.

"Per bulan ada 30 ton yang diekspor dan itu baru ke Hong Kong saja," kata Ridwan Kamil dalam siaran pers yang diterima galamedia.

Baca Juga: Cegah Plagiarisme Ribuan Karya Ilmiah Dosen dan Mahasiswa Unisba Dipublikasikan dalam Spesia

Ia mengaku bangga dengan ekspor ubi jalar sebagai bagian dari Gerakan Eksport Tiga Kali (Gratieks)produk tanaman pangan di Jabar Tahun 2020 ini. Pasalnya, di tengah lesunya perekonomian dunia akibat pandemi global Covid-19, sektor pertanian di Jabar mampu bertahan dan bisa mengekspor.

"Ketahanan pangan kita tidak terkendala (pandemi) COVID-19, bahkan bisa ekspor, saya tentu sangat bangga karena apa yang diprediksi menjadi kenyataan bahwa salah satu ekonomi yang tangguh terhadap Covid-19 adalah ekonomi pertanian dan salah satu unggulannya yaitu ubi jalar," katanya.

Ia menambahkan, ubi jalar yang di ekspor ini bertujuan memenuhi kebutuhan warga Hong Kong sebagai bahan tepung, kue, es krim, dan beragam produk olahan lainnya. Kang Emil pun berharap, surplusnya komodoti ubi jalar di Jabar bisa kembali di ekspor tak hanya ke Hong Kong.

Baca Juga: Penceramah Tak Bersertifikat Bakal Ditindak Aparat Keamanan saat Berdakwah? Ini Kata Menteri Agama

"Harapan saya ekspor tidak hanya ke Hong Kong, tapi cari negara besar yang punya gaya hidup dan kebutuhan ubi jalar seperti di Hong Kong sehingga bisa (ekspor) ribuan ton. Dan saya hanya titip jaga kualitasnya," tutur Emil, sapaan akrabnya.

Selain itu, ia juga mendorong generasi muda Jabar untuk mengolah pertanian diiringi dengan kemampuan digital agar pemasaran meningkat.

"Kita sedang kampanyekan petani atau peternak milenial yaitu mereka yang tinggal di desa berbisnis ketahanan pangan lalu menggunakan keahlian digital untuk berjualan," ujarnya.

Baca Juga: Seluruh Pemain dan Unsur Pertandingan Liga 1 dan Liga 2 Akan Dites Usap, PSSI Siapkan Rp5 Miliar

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jabar Dadan Hidayat mengatakan, ubi jalar yang diekspor ini merupakan varietas terbaik di dunia. Sifatnya yang adaptif atau bisa tumbuh di mana pun menjadikan ubi jalar sebagai produk unggulan.

"Ini baru di satu desa, kita targetkan di desa lain di Jabar juga mengekspor karena sifat ubi jalar yang adaptif bisa tumbuh di mana pun. Ubi jalar asli Jabar adalah yang terbaik di dunia," ucap Dadan.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x