“Saat ini kawasan SOR Si Jalak Harupat berada di bawah kendali FIFA, ini periode exclusive FIFA mulai 27 Oktober hingga 10 Desember,”tutur Kawaludin menegaskan.
Dan selama penyelenggaraan Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat para penonton tidak diperbolehkan parkir di areal stadion dalam radius 3 kilometer, hanya panitia dan bus pemain yang diperkenankan.
Oleh karena itu, lanjut Kawaludin, pihaknya bersama dengan panitia FIFA menyediakan areal parkir penonton Piala Dunia U-17 di dua titik lokasi yakni di kawasan Gedong Budaya Soreang (GBS) dan lingkungan Pemkab Bandung.
“Nanti para penonton difasilitasi bus oleh Pemkab Bandung untuk menuju Stadion Si Jalak Harupat. Kami sediakan 20 shuttle bus dan dari provinsi ada 10 bus,” ucapnya menambahkan.
Target Penonton Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat
Bagi penonton yang menggunakan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), pihaknya juga menyediakan bus khusus dari Stasiun KCJB di Tegallauar menuju ke venue Piala Dunia di Stadion Si Jalak Harupat.
“Kami targetkan 20 ribu penonton bisa hadir di stadion setiap harinya, syukur-syukur bisa penuh satu stadion. Tapi minimal 18 ribu penonton sesuai target PSSI bisa tercapai karena kami terus berkoordinasi dengan Pemprov dan kabupaten/kota lain untuk sama-sama menyukseskan Piala Dunia U-17 ini,” kata Kawaludin lagi.
Ia berharap masyarakat Kabupaten Bandung dan Jawa Barat dapat memanfaatkan momentum langka gelaran Piala Dunia yang digelar di Indonesia dengan berbondong-bondong hadir di stadion.
Apalagi, kata Kawaludin lagi, tiket yang dijual untuk sekelas pertandingan Piala Dunia terbilang sangat terjangkau dan ramah di kantong dengan harga yang beragam. Ada tiket untuk per pertandingan, per hari pertandingan dengan dua laga, tiket terusan dan tiket paket keluarga.
Tiket untuk tribun utara dan selatan serta barat dan timur pun dijual dengan harga berbeda. Namun Kawaludin memastikan, harga tiket Piala Dunia U-17 di Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung tetap sangat terjangkau.