Jurnalis Palestina TV Tewas, 27 Jurnalis dan Pekerja Media Palestina Tewas di Jalur Gaza oleh Bom Israel

- 3 November 2023, 10:29 WIB
Rekan jurnalis Palestina Mohammed Soboh dan Saeed al-Taweel yang terbunuh oleh rudal Israel saat meliput, berdiri di samping jenazah mereka pada 10 Oktober 2023
Rekan jurnalis Palestina Mohammed Soboh dan Saeed al-Taweel yang terbunuh oleh rudal Israel saat meliput, berdiri di samping jenazah mereka pada 10 Oktober 2023 / REUTERS/Arafat Barbakh/
 

GALAMEDIANEWS - Palestina TV mengeluarkan pernyataan keras mengecam tindakan Israel yang disebut sebagai "pembunuhan sengaja" terhadap salah seorang jurnalisnya, Mohammed Abu Hatab, beserta keluarganya.

Pernyataan ini disampaikan melalui agen berita Palestina, Wafa, dan menyoroti serangan udara yang menghancurkan apartemen Abu Hatab di Khan Younis hanya sesaat setelah kedatangannya.

Menurut pernyataan Palestina TV, serangan tersebut adalah "pesan berdarah untuk menakuti para jurnalis Palestina" dan dimaksudkan untuk menghentikan mereka dari tugas utama mereka, yaitu "menggambarkan penderitaan rakyat Palestina dan mengungkap kejahatan yang dilakukan oleh pendudukan Israel."

Saluran tersebut bersikeras bahwa mereka akan terus menjalankan tugas mereka, "tanpa memandang sebesar apa pengorbanan yang harus dihadapi dan berapa banyak kejahatan yang dilakukan oleh negara pendudukan terhadap para jurnalis kami."

Baca Juga: Batas Ultimatum Hizbullah Lebanon Habis! Potensi Gencatan Senjata Palestina Israel Mulai Muncul

Selain Mohammed Abu Hatab, serangan tersebut juga menewaskan sedikitnya 11 orang lainnya. Menurut serikat jurnalis Palestina, sejak 7 Oktober, sudah ada setidaknya 27 jurnalis dan pekerja media Palestina yang tewas di Jalur Gaza Palestina.

Sementara itu, di kamp Bureij di Gaza, dampak serangan udara Israel sangat terasa. Lokal Al Jazeera, Hisham Zaqout, melaporkan bahwa 10 rudal Israel menghantam kamp tersebut pada hari Kamis, menewaskan minimal 15 orang, menurut laporan Pertahanan Sipil Gaza.

Namun, berdasarkan jumlah warga Palestina yang berusaha mencari korban di bawah reruntuhan bangunan, diyakini bahwa jumlah kematian sebenarnya jauh lebih tinggi.

Warga setempat menggambarkan serangan tersebut sebagai sesuatu yang membuat segalanya menjadi gelap, sehingga mereka tak mampu melihat orang di sekitar mereka atau menilai sejauh mana kerusakan yang terjadi.

Halaman:

Editor: Lina Lutan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x