Krisis Makanan di Jalur Gaza Palestina Semakin Parah, Gaza Saat Ini Mendekati Kondisi Kelaparan

- 4 November 2023, 08:00 WIB
Warga Palestina menunggu untuk membeli roti di luar toko roti, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Pejuang Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 14 Oktober 2023.
Warga Palestina menunggu untuk membeli roti di luar toko roti, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Pejuang Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 14 Oktober 2023. /REUTERS/Mohammed Salem/

GALAMEDIANEWS Malam ini, Kamar Dagang & Industri Gaza, sebuah serikat independen yang terdiri dari pedagang terkemuka, telah mengeluarkan pernyataan peringatan yang mendalam berupa pesan mengingatkan bahwa waktu terus berjalan, dan kini hanya tersisa 24 jam sebelum toko-toko dan pasar di Jalur Gaza Palestina kehabisan persediaan makanan dan sayuran.

Penting untuk diingat bahwa Gaza telah mengalami berbagai tantangan selama beberapa tahun terakhir, dan saat ini, situasinya semakin memburuk. Keberlanjutan konflik dan blokade telah membuat Gaza terisolasi, memengaruhi perekonomian, dan menghancurkan infrastruktur dasar. Kini, krisis kemanusiaan semakin dalam.

Menurut laporan dari wartawan lokal, Younis Tirawi, yang berada di lapangan, situasi telah mencapai titik kritis. Mal makanan dan perlengkapan terbesar di Kegubernuran Khan Yunis, Golden Mall, mengalami kehabisan persediaan, dan toko-toko lain di kota mengalami situasi yang sama. Bahkan di pusat Jalur Gaza, mal makanan dan perlengkapan terbesar, Abu Dalal Mall, menjadi target serangan bom, menghilangkan persediaan yang sedikit tersisa.

Baca Juga: Israel Bombardir Konvoi Ambulans Pengangkut Pasien Kritis dari RS al-Shifa ke Rafah Jalur Gaza

Selain itu, sebagian besar toko di Kota Gaza telah dihancurkan, rusak, atau terpaksa ditutup akibat persediaan yang menipis. Beberapa daerah pusat, seperti Al-Ramal dan Tal Al-Hawa, telah dievakuasi karena menjadi target utama serangan udara Israel. Ini telah menyebabkan ketidakpastian dan ketidakamanan masyarakat yang tinggal di sana.

Dalam konteks ini, kondisi toko roti di Gaza juga sangat memprihatinkan. Beberapa toko roti terpaksa tutup, sementara yang lain mengalami kekurangan tepung dan bahan bakar. Bahkan beberapa di antaranya menjadi sasaran serangan dan bom. Warga Gaza sekarang harus mengantri selama sekitar 6 jam di depan toko roti hanya untuk mendapatkan sepotong roti. Hal ini mencerminkan tingkat keterpurukan yang luar biasa yang dihadapi oleh masyarakat Gaza.

Krisis semakin memburuk dengan pemompaan air yang terhenti di beberapa kegubernuran di seluruh wilayah Gaza. Bahkan, beberapa wilayah sudah tidak memiliki akses air minum yang aman sejak dimulainya perang. Situasi ini menciptakan kekurangan air minum yang sangat kritis dan mengakibatkan penderitaan masyarakat yang semakin memburuk.

Baca Juga: Kesaksian 4.000 Pekerja Sipil Asal Jalur Gaza Palestina yang Disiksa oleh Israel

Krisis pangan dan air ini menunjukkan bahwa Gaza menghadapi krisis kemanusiaan yang mendalam. Bantuan mendesak dan upaya internasional diperlukan untuk mengatasi situasi ini dan membantu masyarakat Gaza yang terjebak dalam krisis yang sangat sulit.***

Editor: Feby Syarifah

Sumber: x.com @ytirawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x