"Ndasmu etik sangat melukai rakyat Indonesia . Pernyataan Pak Prabowo itu cermin ambisi kekuasaan dengan menghalalkan segala cara," tegas Hasto.
"Ketika etika-moral ditempatkan di bawah kekuasaan, maka sama saja dengan membutakan budi nurani," lanjut Hasto.
Ia menambahkan dengan pernyataan yang emosional tersebut, rakyat Indonesia akhirnya tahu bahwa program, karakter dan gaya kepemimpinan Prabowo hanya untuk kekuasaan.
Baca Juga: Bank Mandiri Sabet Empat Penghargaan dari Kementerian Keuangan RI
"Pak Prabowo bukanlah Pak Jokowi. Harus disadari bahwa etika dan moral bersumber dari agama dan pranata nilai-nilai dan falsafah kehidupan yang tumbuh dalam masyarakat. Mengabaikan etika sama artinya dengan abai terhadap pranata kehidupan baik," paparnya.
"Pada saat bersamaan, rakyat kini semakin menyadari bahwa Ganjar-Mahfud adalah sosok pemimpin yang menempatkan etika, moral, budi pekerti, dan tekad untuk menebar kebaikan sebagai karakter dasar yang harus dimiliki pemimpin," pungkas Hasto.***