Perbaiki Artikel Hasil ChatGPT dengan Teknik Editing dan Teknik Elaborasi

- 13 Februari 2024, 15:22 WIB
ChatGPT Mampu Hasilkan Artikel, Namun Ada Kelemahannya.
ChatGPT Mampu Hasilkan Artikel, Namun Ada Kelemahannya. /pixabay @Franz26/

GALAMEDIANEWS – Berbicara tentang seluk-beluk teknologi AI (Artificial Intelligence) saat ini, maka harus membahas mengenai kecanggihan ChatGPT. Dengan memasukkan kata-kata prompt, AI buatan perusahan OpenAI ini mampu menghasilkan artikel dalam waktu yang singkat.

Di balik kecanggihannya, ada kelemahannya yang perlu diketahui. “ChatGPT memang bisa bikin artikel. Tapi, ada kelemahannya. Ini jadi tugas kita sebagai writer untuk memperbaiki kelemahan itu,” tutur Kang Don yang merupakan seorang content creator.

Untuk menutupi kelemahan ChatGPT, Kang Don menyebut sangat penting untuk menguasai teknik editing dan teknik elaborasi. “Supaya hasilnya jadi lebih bagus, harus bisa editing dan elaborasi,“ kata pria yang terjun sebagai content creator pada tahun 2014 ini.

Teknik editing bertujuan untuk memperbaiki kalimat sehingga konten tulisan menjadi lebih enak dibaca. “Ini kan di ChatGPT di-generatenya pada dasarnya pakai algoritma-algoritma. Jadi ada kekurangannya di susunan kalimatnya. Ada logikanya yang nggak nyambung. Di-editing supaya jadi enak bacanya. Harus paham dahulu cara editing-nya,” katanya.

Untuk menguasai teknik editing, Kang Don menyebut kita bisa mempelajarinya sendiri. “Teknik-teknik editing-nya bisa kita pelajari. Ada banyak situs internet yang membahasnya. Salah satunya teknik menulis kalimat yang efektif.” katanya.

Baca Juga: Penggunaan ChatGPT dikalangan Mahasiswa: Inspirasi VS Plagiasi

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, teknik elaborasi juga penting. Teknik ini bertujuan agar konten tulisan tak dangkal. “Elaborasi pada dasarnya itu mengembangkan. Ini ada beberapa tekniknya sebenarnya. Umumnya, elaborasinya memperdalam point yang sudah ada atau menambah point baru. Jadi konten tulisannya komprehensif, nggak dangkal,” tuturnya.

Kang Don memberikan satu contoh menggunakan kedua teknik tersebut untuk memperbaiki artikel hasil ChatGPT. “Contohnya, saya masukkan prompt bagaimana supaya video call lancar. Terus keluar beberapa point. Salah satu point-nya suasana di sekitar kamera harus terang, “ tutur pria berkacamata ini.

Baca Juga: ChatGPT Bisa Bikin Artikel? Ini Kata Content Writer Berpengalaman

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah