Waspada Cuaca Ekstrem Jelang Musim Pancaroba

- 26 Februari 2024, 08:41 WIB
Cuaca ekstrem jelang musim pancaroba di Indonesia/antaranews,com
Cuaca ekstrem jelang musim pancaroba di Indonesia/antaranews,com /

GALAMEDIANEWS – Situasi dan kondisi saat ini di banyak kota Indonesia mengalami curah hujan yang tinggi dengan intensitas yang lama. Hal ini diperkirakan akan berlangsung sampai dengan bulan April 2024.

Menyikapi peristiwa ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem selama periode pancaroba (peralihan musim) yang diperkirakan akan berlangsung pada bulan Maret hingga April 2024 yang akan datang.

Kewaspadaan akan cuaca ekstrem ini juga dikemukakan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati "Selama periode pancaroba, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, dan fenomena hujan es," pernyataan ini dilakukan di Jakarta, Minggu 25 Februari 2024.

Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Masa Pancaroba, BMKG: Mulai dari Angin Kencang dan Hujan Es

Dwikorita melanjutkan jika berdasarkan analisa dinamika atmosfer yang dilakukan BMKG,  didapati saat ini puncak musim hujan telah terlewati di berbagai wilayah Indonesia, khususnya bagian selatan Indonesia. Hal tersebut, kata dia, mengindikasikan bahwa wilayah tersebut akan mulai memasuki peralihan musim pada bulan Maret hingga April.

Periode pancaroba yang dirasakan di beberapa wilayah saat ini memiliki salah satu cirinya adalah pola hujan yang biasa terjadi pada sore hingga menjelang malam hari bahkan biasanya sampai di awal pagi dengan didahului oleh adanya udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari, biasanya sangat menyengat dirasanya. Kondisi seperti itu terjadi karena adanya radiasi matahari yang diterima pada pagi hingga siang hari cukup besar dan memicu proses konveksi (pengangkatan massa udara) dari permukaan bumi ke atmosfer sehingga memicu terbentuknya awan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan terdapat beberapa fenomena atmosfer yang terpantau masih cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan yang disertai kilat/angin kencang di wilayah Indonesia. Fenomena tersebut yaitu pertama aktivitas Monsun Ssia yang masih dominan. Kedua, aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) pada kuadran 3 (Samudra Hindia bagian timur) yang diprediksi akan memasuki wilayah Pesisir Barat Indonesia pada beberapa pekan ke depan. 

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa adanya aktivitas gelombang atmosfer di sekitar Indonesia bagian selatan, tengah, dan timur. Keempat, terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di Indonesia bagian tengah dan selatan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dan mewaspadai adanya perubahan cuaca yang dapat terjadi secara tiba-tiba saat musim pancaroba. 

Halaman:

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x