Operasi Pasar Beras Medium SPHP, Dewan Dorong Pemkot Bandung Evaluasi Kegiatan

- 28 Februari 2024, 17:19 WIB
Operasi pasar beras medium SPHP, dewan dorong Pemkot Bandung evaluasi kegiatan/ Tangkapan layar antrian panjang warga pada kegiatan operasi pasar beras medium SPHP Instagram @fraksipksbandung//
Operasi pasar beras medium SPHP, dewan dorong Pemkot Bandung evaluasi kegiatan/ Tangkapan layar antrian panjang warga pada kegiatan operasi pasar beras medium SPHP Instagram @fraksipksbandung// /

 

GALAMEDIANEWS – Operasi pasar beras medium SPHP dan pasar murah, yang diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, menuai kritikan anggota dewan.

Antrian panjang mengular kerap terjadi saat kegiatan dilaksanakan, bahkan warga rela untuk mengantri sejak pagi hari. Kegiatan yang dilaksanakan di 30 Kecamatan di Kota Bandung, akan berakhir pada tanggal 1 Maret 2024.

Pada tanggal 19 Februari 2024 hingga 23 Februari 2024, telah dilaksanakan kegiatan tersebut di 15 Kecamatan di Kota Bandung untuk sesi I.

Baca Juga: Kupu-kupu Biru: Keajaiban Langka di Alam Semesta

Sesi II dimulai sejak tanggal 26 Februari 2024 sampai tanggal 1 Maret 2024 di 15 Kecamatan lainnya di Kota Bandung. Dalam kegiatan tersebut menimbulkan warga yang mengantri panjang, hanya untuk dapatkan 5 kilogram beras medium.

Anggota DPRD Kota Bandung Andri Rusmana menilai bahwa, pola dari penyalurannya dapat diubah dengan cara mengantarkan langsung ke rumah warga yang telah didata sebelumnya.

Selain untuk menghindari antrian panjang yang dapat berpotensi terjadinya warga berdesakan dan saling rebutan. Juga untuk mencegah adanya masyarakat mampu yang ikut membeli, atau malah memborong beras medium tersebut.

Selain tepat sasaran dengan pola ini menjadi bentuk pemerataan, tulis dalam akun Instagram @fraksipksbandung yang diunggah pada tanggal 27 Februari 2024.

Baca Juga: Pileg 2024, Ini 5 Besar Caleg DPRD Kab. Tasikmalaya dengan Suara Tertinggi di 7 Dapil, Gerindra Teratas

Diketahui kegiatan operasi beras murah tersebut sebagai jawaban terhadap, kelangkaan dan tingginya harga beras di pasaran saat ini. Sehingga animo masyarakat untuk mendapatkan beras tersebut sangat tinggi, yang berakibat timbulnya antrian yang panjang dan mengular.

“Sistem penyalurannya harus jelas saya pikir, ngapain harus di Kelurahan atau Kecamatan. Kenapa polanya tidak kita yang mendatangi masyarakat, mengantar istilahnya COD kalau jaman sekarang,” ujar Andri.

“Dan sehari sebelumnya petugas Kelurahan melalui RT RW sudah mendata dan menanyakan Masyarakat yang mana yang akan membeli agar tepat sasaran. Jangan sampai orang kaya ikut antri dan memborong melalui antrian-antrian itu,” sambungnya.

Baca Juga: 4 Teknik Bermain Gitar, Salah Satunya Teknik Hybrid

Diharapkan agar Pemerintah Kota Bandung segera mengadakan evaluasi, untuk kegiatan operasi pasar beras murah tersebut. Evaluasi terhadap mekanisme penjualan tentunya sangat diprioritaskan, agar masyarakat dengan mudah dapat melakukan transaksi. Sehingga kegiatan yang akan datang diharapkan tidak terjadi, antrian yang panjang mengular. ***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Instagram @fraksipksbandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x