Peringati Hari Kontrasepsi, BKKBN Jabar Layani 40.787 Akseptor KB

- 28 September 2020, 08:21 WIB
/


GALAMEDIA - Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 2020 atau World Contraception Day (WCD) tahun ini menjadi momentum kedua bagi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mengejarkan pencapaian target pelayanan peserta KB tahun ini. Merujuk pada laporan pencatatan hingga Minggu, 27 September 2020, pukul 21.00 WIB, BKKBN berhasil melayani 287.991 akseptor, melampaui target 250 ribu peserta KB. Dari jumlah tersebut, 40.787 di antaranya berasal dari Jawa Barat.

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Kusmana merinci, ke-40.787 tersebut terdiri atas 16.348 alat kontrasepsi dalam rahim atau lebih dikenal dengan intrauterine device (IUD) dan 24.439 implan atau susuk plus 152 peserta KB metode operasi pria (MOP) atau vasektomi dan 486 metode operasi wanita (MOW) atau tubektomi. Uung mengaku sangat bersyukur dengan capaian target pelayanan yang berlangsung sepanjang 18 Agustus-26 September tersebut. Bagi Uung, sapaan akrab Kusmana, keberhasilan ini tidak lepas kolaborasi dengan mitra kerja yang terus mendukung BKKBN Jabar.

“Kami sangat dibantu teman-teman bidan, para dokter, dan para kader penggerak di lapangan. Khusus dalam rangka pelayanan Hari Kontrasepsi ini, kami juga bekerja sama dengan Pengurus Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat. Selain menjadi perpanjangan jejaring pelayanan, anggota Fatayat NU yang berada pada rentang usia subur menjadi sasaran pelayanan,” kata Uung dalam pertemuan virtual dalam rangka evaluasi pelayanan serentak Hari Kontrasepsi Sedunia, 26 September 2020.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini, Senin 28 September 2020: Naik Dibandingkan Akhir Pekan Lalu

“Tentu kami juga terus menjalin kerjasama dengan mitra kerja Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jabar, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jabar, Tim Penggerak PKK Jabar, dan persatuan dokter spesialis kandungan. Support juga datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta para jurnalis dan pekerja media yang tergabung dalam Ikatan Penulis Keluarga Berancana (IPKB) Jabar,” tambah Uung.

Uung layak ketar-ketir. Jeda waktu pelayanan serentak jilid I dan jilid II terbilang pendek, kurang dari dua bulan. Setelah sukses melampaui target capaian pada jilid I, pelayanan serentak dalam rangka peringatan ke-27 Hari Keluarga Nasional (Harganas) pada 29 Juni 2020, praktis pasangan usia subur (PUS) yang menjadi sasaran peserta sudah berkurang drastis.

“Untuk memenuhi target nasional sebanyak 43.256 peserta KB, kami memetakan sasaran secara cermat di masing-masing kabupaten dan kota. Proses penajaman sasaran ini lebih mudah dari sisi pengorganisasian karena para penyuluh KB di bawah binaan langsung BKKBN. Dengan demikian, jalur koordinasinya linier mulai pusat hingga daerah,” terang Koordinator Bidang Advokasi, Penggerakkan, dan Informasi (Adpin) BKKBN Jawa Barat Herman Melani melengkapi keterangan Kusmana.

Baca Juga: Vanuatu Sering Kritik Indonesia, Silvany Austin Pasaribu: Berhentilah Berfantasi

Herman menilai pelayanan serentak jilid II memiliki dua tantangan sekaligus. Pertama, pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Selama pasa pandemi, sejumlah fasilitas kesehatan membatasi pelayanan. Kedua, pendeknya jeda antara jilid I dan jilid II pelayanan serentak. Terlebih, Jawa Barat selama ini dikenal sebagai Ratu Suntik sejalan dengan tingginya dominasi penggunaan kontrasepsi jenis suntik. Sementara pelayanan serentak Hari Kontrasepsi khusus melayani IUD dan implan.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x