Alhamdulillah., Kurs Rupiah dan IHSG Terus Bergerak Naik Sedangkan Dolar Malah Jeblog

- 1 Oktober 2020, 09:33 WIB
/

GALAMEDIA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi, 1 Oktober 2020, bergerak menguat 60 poin atau 0,4 persen menjadi Rp14.820 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.880 per dolar AS.

Begitu pun dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis dibuka menguat 29,61 poin atau 0,61 persen ke posisi 4.899,64.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,01 poin atau 1,09 persen ke di posisi 745,17.

Namun dilain pihak, Dolar jatuh terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena sentimen risiko membaik di tengah harapan baru untuk paket stimulus lanjutan yang dapat membantu meringankan penderitaan ekonomi akibat resesi yang dipicu oleh virus corona.

Baca Juga: Hati-hati dengan Buruk Sangka, Karena Itu Merupakan Tipu Daya Setan

Secara keseluruhan, dolar membukukan kuartal terburuk sejak September 2017, dengan penurunan sekitar 3,5 persen karena ekspektasi untuk pemulihan yang cepat dari kejatuhan ekonomi COVID-19 membuat investor keluar dari tempat berlindung yang aman dan membeli mata uang berisiko.

Greenback tergelincir terhadap yen Jepang dan melemah terhadap mata uang yang terkait dengan risiko lebih tinggi seperti dolar Australia, Selandia Baru dan Kanada.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin bertemu pada Rabu (30/9) dalam upaya untuk menengahi kesepakatan bipartisan tentang rancangan undang-undang bantuan COVID-19 yang macet menjelang pemilu 3 November.

Baca Juga: Everton, MU dan Man City Melaju ke Babak Perempat Final Piala Liga Inggirs

Saham-saham di Wall Street naik, sementara harga surat utang negara AS turun karena penghindaran risiko mereda.

“Optimisme berlimpah pada stimulus, entah itu bodoh atau tidak,” kata Amo Sahota, direktur eksekutif di firma penasihat mata uang Klarity FX di San Francisco.

“Jelas kami membutuhkan sesuatu. Saya tidak yakin RUU itu akan diberlakukan, tetapi setiap berita positif pasar akan melompatinya,” tambah dia.

Pemimpin Mayoritas Senat AS Mitch McConnell pada Rabu malam (30/9) menghalangi beberapa optimisme tersebut. Dia mengatakan Partai Republik dan Demokrat masih sangat jauh tentang berapa banyak yang harus dibelanjakan untuk paket bantuan virus corona berikutnya.

Baca Juga: Wilayah Selatan Pulau Jawa Diguncang Dua Kali Gempa dalam 24 Jam

Indeks dolar terakhir diperdagangkan sedikit berubah pada 93,89. Indeks mencapai level tertinggi dua bulan pada Jumat lalu (25/9).

“Mendengar retorika itu menggembirakan, tetapi sampai ditandatangani, disegel, dan disampaikan, pasar akan skeptis,” kata Joe Manimbo, analis pasar senior, di Western Union Business Solutions di Washington.

Debat yang sangat kontroversial pada Selasa (29/9) antara Presiden AS Donald Trump dan penantang Demokrat Joe Biden meningkatkan dolar sebelumnya, karena memperkuat kekhawatiran bahwa hasil pemilihan presiden 3 November dapat digugat.

Trump dan Biden bertarung sengit atas rekor petahana Partai Republik tentang pandemi virus corona, perawatan kesehatan, dan ekonomi dalam debat pertama yang kacau dan sengit yang ditandai dengan penghinaan pribadi presiden saat ini dan interupsi berulang.

 

Greenback sebelumnya juga didorong oleh penyeimbangan kembali portofolio akhir kuartal dan akhir bulan, kata analis. Permintaan dolar cenderung naik pada akhir kuartal karena penyeimbangan kembali portofolio dan transfer dana membutuhkan mata uang seperti euro dan sterling untuk dikonversi ke dolar.

Data ekonomi AS juga sebagian besar mendukung dolar.

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x