Allahu Akbar!!! Sebanyak 350 Tenaga Kesehatan Meninggal Dunia dan 520 Lainnya Terluka di Jalur Gaza!

- 23 April 2024, 16:09 WIB
Pasukan pendudukan Israel Penjajah menghancurkan pabrik obat terbesar di Gaza, yang terletak di kota Deir al Balah.
Pasukan pendudukan Israel Penjajah menghancurkan pabrik obat terbesar di Gaza, yang terletak di kota Deir al Balah. /X.com/@AbujomaaGaza

Mereka mengklaim agresi darat tersebut adalah untuk mengalahkan Hamas dan menyelamatkan sandera. Gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas sempat tercapai pada 24 November 2023 atas prakarsa Qatar sebagai mediator.

Hal tersebut memungkinkan dilakukannya pertukaran tahanan dan sandera serta penghantaran bantuan kemanusiaan yang amat dibutuhkan ke Jalur Gaza. Setelah diperpanjang beberapa kali, gencatan senjata tersebut berakhir pada 1 Desember 2023, dan pertempuran kembali berlanjut. Sampai saat ini, diyakini lebih dari 100 sandera Israel masih berada di Jalur Gaza.

Tanggal 7 April lalu, babak baru negosiasi antara Israel dan Hamas berlangsung di Kairo, Mesir. Kesepakatan gencatan senjata yang diajukan saat itu diusulkan terdiri dari tiga fase serta mencakup pertukaran 40 sandera Israel dengan 900 warga Palestina yang ditahan Israel. Merespons usulan tersebut, Hamas menyatakan akan mengajukan usulan gencatan senjatanya sendiri.

Palestina adalah negara yang berdaulat, apa yang dilakukannya hanya menginginkan negara yang bebas dari ketidakadilan. Pihak Israel semenjak melakukan agresi ke wilayah Palestina mengakibatkan korban berjatuhan tidak hanya dari warga sipil saja tapi juga wartawan dan tenaga medis. ***

 

 

Halaman:

Editor: H. Bambang Priambodo

Sumber: Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah