GALAMEDIA - Gas air mata terpaksa ditembakan ke arah massa yang bertindak anarkis di Bunderan Bank Indonesia (BI), usai massa dari Front Pembela Islam (FPI) membubarkan diri dalam aksi damai menolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja di sekitar Istana Merdeka, Selasa, 13 Oktober 2020, pukul 16.05 WIB .
"Mundur-mundur kalian semua!," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto lewat pengeras suara dari mobil pengurai massa (Raisa) di Jalan Medan Merdeka Barat.
Awalnya Heru mengingatkan remaja-remaja di kawasan Bundaran BI atau kawasan dekat Patung Kuda Arjuna Wiwaha untuk pulang karena aksi penolakan UU Cipta Kerja sudah selesai.
Baca Juga: Kampanye Calon Kepala Daerah di Kabipaten Bandung Masih Libatkan Anak-anak
"Aksi ini aksi damai, teman-teman tadi melaksanakannya dengan baik dan yang lainnya juga begitu. Kita berjanji tadi tidak anarkis dan tidak rusuh. Ya silahkan warga dan adik-adik aksi sudah selesai, silahkan kembali ke rumah masing-masing tanpa ada anarkisme," ujar Heru seperti dilansirkan Antara.
Imbauan itu disampaikan usai massa dari FPI membubarkan diri. Namun tak lama setelah massa FPI membubarkan diri, sempat ada lemparan batu ke arah polisi.
"Kembali lagi, saya ingatkan tidak ada yang anarkis, tidak ada yang anarkis. Aksi damai sudah selesai," ujar Heru.
Baca Juga: Denny Siregar: Jokowi Kalau Tangan Besinya Keluar, yang Dulu Planga Plongo Sekarang Terkaget-kaget
Berkali-kali Heru mengingatkan agar remaja yang terlihat dominan menggunakan baju hitam segera pulang. "Bertahan saja petugas, jangan dibalas. Bertahan saja," kata Heru.