Donald Trump Ingin Mahkamah Agung Turun Tangan, Pakar Nilai Lembaga Itu Diragukan Mendukungnya

- 5 November 2020, 11:23 WIB
Donald Trump.*
Donald Trump.* /instagram/@realdonaldtrump

GALAMEDIA - Presiden Donald Trump menginginkan Mahkamah Agung Amerika Serikat turun tangan dalam pemilihan presiden, Kamis 5 November 2020. Namun pengadilan-pengadilan diragukan akan mendukung upaya Trump untuk menghentikan penghitungan surat suara yang diterima sebelum atau pada Hari Pemilihan.

Menurut pakar Hukum, lembaga tersebut mungkin bukan penentu akhir dalam pemilihan ini. Apalagi pengadilan-pengadilan diragukan akan mendukung upaya Trump untuk menghentikan penghitungan surat suara yang diterima sebelum atau pada Hari Pemilihan.

Tidak itu saja, seperti dilansirkan rri.co.id, pakar juga meragukan setiap perselisihan yang mungkin ditangani pengadilan akan mengubah arah persaingan di negara-negara bagian yang diperebutkan dengan ketat, seperti Michigan dan Pennsylvania.

Baca Juga: Vertigo? Jangan Anggap Remeh, Ini Perawatan Sederhana Untuk Meredakan Vertigo

Seperti diketahui, Trump muncul di Gedung Putih dan secara tidak benar menyatakan kemenangan atas penantangnya dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Trump sebelumnya selama kampanye mencela pemungutan suara melalui surat. Menurutnya, tanpa memberikan bukti, pemungutan suara melalui surat menyebabkan penipuan, yang sebetulnya jarang terjadi dalam pemilu AS.

Trump tidak memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaim penipuan atau merinci litigasi apa yang akan dia kejar di Mahkamah Agung.

Baca Juga: Demi Apa? Tujuh Alasan untuk Terobsesi dengan TXT

Tim kampanye Trump dan para anggota Partai Republik lainnya juga telah mengajukan berbagai keluhan di beberapa negara bagian lain, termasuk upaya untuk menghentikan penghitungan suara di Michigan.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x