Heboh Teori Konspirasi di Pilpres AS, Pejabat Negara Bagian Arizona: Tak Ada Gunanya Melakukan Itu

- 6 November 2020, 00:05 WIB
Pendukung Donald Trump menuding adanya teoris konspirasi terkait penghitungan suara Pilpres AS 2020.
Pendukung Donald Trump menuding adanya teoris konspirasi terkait penghitungan suara Pilpres AS 2020. /Twitter @AZGOP/


GALAMEDIA - Pendukung Donald Trump berunjuk rasa meminta agar proses penghitungan suara Pilpres AS 2020 dihentikan. Ulah tersebut membuat pemerintah Negara Bagian Arizona kebingungan.

Menteri Luar Negeri Negara Bagian Arizona Katie Hobbs mengaku heran atas berbagai protes dan permohonan penghentian penghitungan surat suara Pilpres AS 2020 yang masih berjalan.

"Saya tak mengerti tujuan dari pengunjuk rasa ini. Pasti kami akan menghitung semua surat suara. Kami diwajibkan secara hukum untuk melakukan itu," kata Hobbs dalam wawancara dengan NBC pada Kamis 5 November 2020 pagi waktu setempat.

Baca Juga: Kasus Habib Rizieq Dikorek-korek, Begini Reaksi FPI

Sebelumnya massa pendukung Donald Trump turun ke jalan di seluruh penjuru negeri memprotes proses perhitungan suara yang hingga kini masih berlangsung.

Sebagian besar pedemo menggelar aksi di kantong suara kubu Trump di Phoenix, Arizona, Michigan, dan Detroit. Penghitungan suara mencatat Trump kalah dalam mengantongi suara elektoral di dua negara bagian tersebut.

Hobbs mengatakan bahwa para petugas pemilu di daerah-daerah "telah bekerja sepanjang waktu untuk memastikan suara ini terhitung" dan bahwa "mereka melakukan pekerjaan mereka tak peduli apakah pengunjuk rasa memaksa mereka melakukannya atau tidak," lanjutnya.

Baca Juga: Exit Permit Dibatalkan Habib Rizieq Tetap Pulang, Politikus PKS Mengaku Khawatir

Hobbs mengatakan ada sekitar 450 ribu surat suara tersisa di negara bagian tersebut, sekitar 300 ribu di antaranya datang dari Maricopa County.

Calon presiden penantang Joe Biden diketahui memimpin penghitungan suara di negara bagian tersebut dengan selisih hanya 68 ribu suara dari rivalnya, Donald Trump.

Hobbs tidak memastikan berapa lama lagi yang dibutuhkan pemerintahnya untuk menuntaskan penghitungan suara tersebut.

Baca Juga: Pilpres AS 2020: Untuk Pastikan Setiap Suara Dihitung, Joe Biden Kampanyekan Penggalangan Dana

"surat suara tersebut adalah surat suara awal yang diserahkan pemilih pada hari pemilihan di TPS," kata Hobbs.

Dia menambahkan, "surat suara itu dalam proses verifikasi tanda tangan sebelum bisa ditabulasikan."

Hobbs juga membantah teori konspirasi yang beredar di internet dan menyebutkan bahwa negara bagian telah membatalkan banyak surat suara.

Baca Juga: Perang Dunia III Terancam Meletus di Laut China Selatan, Ini Perbandingan Militer AS dan China

"Tak ada gunanya melakukan hal tersebut," kata Hobbs.

"Itu teori konspirasi, orang-orang diberikan pena untuk dengan sengaja membatalkan surat suara mereka. Itu sama sekali tidak terjadi," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x