GALAMEDIA - Kabar mengejutkan datang dari Rusia saat perhatian media tertuju pada hasil pemilu AS.
Vladimir Putin diklaim sumber Moskow akan mundur sebagai Presiden Rusia pada Januari mendatang.
Dikutip Galamedia dari DailyMail, Jumat (6 November 2020) klaim muncul di tengah kekhawatiran orang nomor satu Negeri Beruang merah itu mengidap penyakit Parkinson.
Baca Juga: Heboh Kasus Korupsi Garuda-Bombardier, Erick Thohir Langsung Kordinasi dengan KPK
Putin yang saat ini berusia 68 tahun juga didesak mundur oleh kekasihnya, Alina Kabaeva (37). Demikian dikatakan sumber yang sama.
Rekaman video baru-baru ini memperlihatkan kaki Putin yang bergetar saat dirinya berusaha bertumpu dengan mencengkeram sandaran kursi. Klip yang kemudian viral tersebut memicu kekhawatiran.
Baca Juga: Dari Super Junior Hingga BTS, Daftar Lengkap Comeback dan Debut Paling Layak Tunggu Bulan November
Tak itu saja, pena yang tengah digunakan Putin pun terlihat berkedut yang menandakan gerakan tak terkontrol.
Sejumlah analis kepada The Sun juga menyebut cangkir mantan agen KGB tersebut berisi obat penghilang rasa sakit.
Kabar soal kondisi kesehatan Putin mulai ramai setelah awal pekan ini terungkap, sebuah undang-undang baru tanpa diduga diberlakukan guna memastikan sang presiden dapat menjadi senator seumur hidup.
Baca Juga: Donald Trump Deklarasikan Kemenangannya, Sebagian Besar Rakyat Amerika Serikat Lakukan Penolakan
Rancangan undang-undang baru dimaksud diperkenalkan oleh Putin sendiri dan akan menjaminnya dengan kekebalan hukum serta tunjangan negara hingga meninggal.
RT, media yang dikelola negara memperkirakan langkah Putin itu dilakukan sebagai pertanda bahwa “peletakan landasan kekuasaan” tengah dilakukan untuk transisi kekuasaan.
Spekulasi mengenai parkinson yang diderita Putin sendiri bukan yang pertama. Sebelumnya media mengulas cara berjalan Putin dengan ayunan lengan kanan dan lengan kiri yang tidak asimetris.
Baca Juga: Di Masa Pandemi, Bantuan BSM Cabang Antapani pada Sembako dan Alat-alat Kebersihan
British Medical Journal menyebut ayunan lengan yang berkurang secara asimetris menjadi ciri klasik Parkinson.
Gejala dapat bermanifestasi pada subjek yang secara klinis memiliki kecenderungan untuk kemudian mengalami penyakit tersebut.
Parkinson merupakan penyakit saraf yang memburuk secara bertahap dan memengaruhi bagian otak yang berfungsi mengoordinasikan gerakan tubuh.
Akibatnya, penderita kesulitan mengatur gerakan tubuh termasuk saat berbicara, berjalan, dan menulis.
Baca Juga: Exit Permit Dibatalkan, Teddy Gusnaidi: Habib Rizieq Jangan Ngilang Lagi, Apalagi ke Korea Utara
Kritikus Kremlin, Profesor Valery Solovei semalam mengatakan mulai dari kekasih Putin, Kabaeva hingga kedua putrinya, Maria Vorontsova (35) dan Katerina Tikhonova (34) mendesaknya untuk mundur.
Solovei kepada The Sun mengatakan Presiden Rusia saat ini mengidap Parkinson dab berencana menyerahkan kekuasaan.
“Ada keluarga di belakangnya yang memiliki pengaruh besar. Putin bermaksud mengumumkan rencana penyerahan kekuasaannya pada bulan Januari.”
Dia memperkirakan Putin akan segera menunjuk perdana menteri baru yang akan dipersiapkan untuk mengambil alih kekuasaan.
Baca Juga: Jelang Rilis BE, Torehkan Rekor Baru Billboard dan Spotify BTS Kuasai Panggung Global
Selama ini para penasihat presiden selalu membantah tudingan mengenai isu kesehatan Putin yang memburuk.
Putin pun diasosiakan dengan citra atletis dengan dokumentasi resmi yang memperlihatkannya menunggang kuda, bergulat, bermain hoki es, dan berenang di danau yang dingin.
Baca Juga: Dibuat Kagum oleh K-Pop, Persimpangan Jalan Los Angeles Ini pun Dinamai SM Entertainment Square
Sementara itu, mengenai pergantian senator juru bicara Putin Dmitry Peskov menyebutnya bukan hal baru.
“Ini praktik yang diterapkan di banyak negara di dunia dan cukup dibenarkan. Jadi ini bukan inovasi dari sudut pandang praktik internasional.”***