Mulai dari Emak-emak hingga Anak Kecil Minta Diajarin Ngaji oleh Ustadzah Yunibar

- 10 November 2020, 15:55 WIB
/

 

GALAMEDIA - Oma, begitulah santri-santri memanggilnya. Wanita berusia 65 tahun itu adalah pengajar sekaligus pendiri Rumah Tahfidz Ibnu Jannah, Painan, Pesisir Selatan, Sumatra Barat.

Nama aslinya adalah Ustadzah Yunibar. Ia adalah pengajar Al-Quran bagi 100 lebih orang. Uniknya, mereka tak hanya terdiri dari anak-anak dan remaja saja, namun juga nenek-nenek. Ya, di Rumah Tahfidz Ibnu Jannah, Ustadzah Yunibar bersama anaknya mengajar Al-Quran.

Perjalanan dakwahnya bermula sejak 2002 silam. Saat itu, ia sudah mengajar santri dari berbagai usia, bahkan manula yang tak lain adalah kerabatnya sendiri. Saat itu, tempat mengajinya belum memiliki nama. Namun, santri-santrinya kian hari kian bertambah.

Pada 2009, tepatnya sebelum insiden gempa bumi dahsyat yang mengguncang Sumatera Barat, santrinya sudah mencapai puluhan. Mereka mengaji mulai dari pagi, siang, sore bahkan malam.

Baca Juga: Habib Rizieq Pulang, Politisi NasDem Ahmad Sahroni: Rakyat Rindu Sosok Pemersatu Umat

Namun akibat tragedi gempa bumi dengan kekuatan 7,6 Skala Richter dan menewaskan sebanyak 1.117 orang itu, rumah pribadinya yang juga merupakan tempat belajar Al-Quran itu hancur. Ia pun terpaksa meniadakan kegiatan belajar mengajarnya cukup lama.

"Gempa dulu, tahun 2009, rumah nenek habis, kamar, ruang tamu, dapur, semuanya hancur, jadi anak-anak ndak ngaji dulu," ujar Ustadzah Yunibar.

Bukan Ustadzah Yunibar namanya jika menyerah dengan keadaan. Akhirnya setelah perjuangan yang berat, rumahnya pun kembali berdiri dan dapat memulai lagi kegiatan mengajinya.

Kejaiban pun datang. Selepas gempa, tempat mengajinya justru semakin diburu masyarakat. Maka tak heran, beberapa bulan setelah dimulai kembali kegiatan belajar mengajarnya rumah Ustadzah Yunibar penuh oleh santri yang mengaji.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah