Bermula dari Mantan Anak Buah SBY Sampai Pengamat Sosial Politik, Kubu JK Tolak Kisah Soal Chaplin

- 22 November 2020, 13:56 WIB
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla bertolak ke Riyadh, Arab Saudi Sabtu 23 Oktober 2020.
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla bertolak ke Riyadh, Arab Saudi Sabtu 23 Oktober 2020. //Instagram @jusufkalla


GALAMEDIA - Netizen dihebohkan dengan tulisan pengamat sosial politik Rudi S. Kamri yang berjudul 'Sang Bandar Chaplin Pun Akhirnya Keluar Sarangnya Karena Kepanasan'.

Hal tersebut membuat mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla bereaksi. Melalui juru bicaranya, Husein Abdullah, angkat bicara merespons tulisan tersebut.

Disebutkan, bila sosok Chaplin benar diasosiasikan sebagai JK karena memiliki kesamaan bentuk kumis, maka tulisan itu merupakan sebuah tuduhan yang membabi buta, serta tanpa fakta dan data yang jelas.

Menurutnya, tulisan itu justru menciptakan kegaduhan, penyesatan, serta merusak hubungan sosial dan budaya saling menghargai yang telah mengakar di Indonesia ini.

"Kalau itu ditujukan kepada Pak JK, maka tulisan tersebut merupakan sebuah tuduhan membabi buta, tanpa fakta dan data yang jelas. Tepatnya cocoklogi," katanya dalam keterangan persnya, Minggu 22 November 2020.

Baca Juga: Heboh Anies Baswedan Baca Buku Soal Kematian Demokrasi

Ia kembali menegaskan JK tidak terkait sama sekali dengan kepulang Habib Rizieq Shihab (HRS) ke tanah air. JK tidak pernah berkomunikasi ataupun mendanai kepulangan HRS.

Menurutnya, Rudi telah membangun sebuah kebohongan baru yang berdasarkan pada kebohongan terkait JK-HRS yang pernah disampaikan mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.

"Sebagaimana opini yang sedang dibangun para buzzer sejak kepulangan HRS. Tuduhan yang bermula dari cuitan Ferdinand Hutahaean pada akun Twiter-nya yang sebelumnya dalam suatu dialog di TV One dengan saya Ferdinand tidak mampu membuktikan kebenaran cuitan itu," ujarnya.

Ia menegaskan JK bertolak menuju Vatikan dan Mekkah pada 20 hingga 25 Oktober 2020 lalu untuk menemui Paus Fransiskus dalam rangka penjurian pemberian gelar Sayeed Award for Human and Fraternity yang digagas Paus Fransiskus dengan Imam Besar Al-Azhar Syeikh Ahmad Al Tayeb.

Baca Juga: Heboh Mantan Istri Prabowo Hadiri Acara Pernikahan Putri Habib Rizieq Shihab

Setelah itu, JK melanjutkan perjalanan ke Riyadh, Arab Saudi untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama pembangunan museum Rasulullah Muhammad SAW yang akan dibangun di Jakarta, antara Wakil Ketua Dewan Mesjid Indonesia Komjen (Purn) Syafruddin dengan Deputi Eksekutif Liga Dunia Abdul Rahman bin Muhammad Al Mathar.

JK kemudian memanfaatkan waktu untuk melaksanakan ibadah umrah di Mekkah dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat setelah itu.

"Perjalanan Pak JK ke Vatikan dan Mekkah murni perjalanan misi kemanusiaan dan ibadah. Tidak bersangkut paut dengan kepulangan HRS apalagi politik dalam negeri apalagi 2024," katanya.

Ia pun mengingatkan para pengguna media sosial yang bertindak sebagai buzzer tidak mengotori rangkaian perjalanan JK ke Vatikan dan Mekkah dengan narasi menyesatkan tanpa dasar dan bukti.

Baca Juga: Dukungan kepada Habib Rizieq Menggila, JK: Polisi dan Tentara Turun Tangan Seperti Hadapi Goncangan

"Sebagai negara Pancasila, kita wajib menghargai dan menghormati warga negara Indonesia yang melaksanakan ritual ibadah keagamaannya dan kiranya tidak dinodai dengan fitnah murahan," tuturnya.

JK sejak jauh hari dituding terkait dengan kepulangan HRS dari Arab Saudi untuk membantu memuluskan jalan Anies Baswedan menuju Pilpres 2024. Isu tersebut dibantah pihak JK yang menganggap tuduhan itu sebatas ilmu 'cocokologi'.

Cuitan Ferdinand Hutahaean.
Cuitan Ferdinand Hutahaean.


Dugaan hal itu pertama mencuat dari Ferdinand di akun Twitter @FerdinandHaean3. Dalam cuitannya, mantan anak buah SBY itu menggunakan tiga istilah untuk menyamarkan nama tokoh yakni Caplin, Presiden, dan Si Asu Pemilik Bus Edan.

Awalnya, dia mengakui kehebatan tokoh Caplin yang membawa uang sekoper untuk membereskan semua urusan di Arab Saudi. Menurut Ferdinand, langkah itu dilakukan Caplin untuk melancarkan agenda politik pada 2022 dan 2024.

"Hebat jg si Caplin, bawa duit sekoper ke Arab, bayar ini itu beres semua. Agenda politik 2022 menuju 2024 sdh dipanasi lebih awal," cuit Ferdinand pada Rabu 4 November 2020.

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x