GALAMEDIANEWS – Indonesia kembali menjadi berita. Di Piala Asia U-23, Garuda Muda membuat sejarah dengan masuk semifinal setelah melewati Korea Selatan.
Kemenangan Timnas U-23 atas Korea Selatan lewat adu penalti dalam perempat final Piala Asia, Jumat (26/4/2024), bukan semata faktor keberuntungan karena secara statistik pertandingan, Rizki Ridho dan kawan-kawan memang unggul dari pasukan negeri ginseng tersebut.
Tim nasional Indonesia U-23 menciptakan sejarah dengan menundukkan Korea Selatan yang sekaligus mengamankan tiket semifinal setelah menang adu penalti dengan hasil akhir 11-10.
Pemenang pertandingan harus ditentukan dengan adu penalti setelah kedua tim imbang 2-2 selama 120 menit bertanding.
Menurut statistik pertandingan, Indonesia unggul dari segala aspek positif yang menunjukkan memiliki peluang lebih besar untuk memenangi pertandingan tanpa melalui adu penalti.
Penguasaan bola yang menjadi Indikator dominasi permainan, Indonesia unggul 53 persen dibanding Korea Selatan yang melakukan penguasaan bola 47 persen.
Pelatih Shin Tae-Yong cukup berhasil menerapkan strategi permainan kolektif dengan operan pendek dari kaki ke kaki untuk meredam kecepatan para pemain Korsel.
Akurasi operan timnas Indonesia juga bisa dikatakan sangat baik yakni mencapai 81 persen dari 539 operan, jauh lebih bagus dari Korsel yang tingkat akurasinya 79 persen dari 468 operan. Pemain Korsel lebih ceroboh dalam mengoper bola.
Indonesia juga menunjukkan lebih gigih dalam upaya menjebol gawang lawan terlihat dari jumlah tembakan yang dilakukan sebanyak 21 kali dan 5 di antaranya mencapai sasaran gawang lawan. Di sisi Korsel hanya melakukan 8 kali tembakan dan hanya dua tembakan yang tepat mengarah ke gawang Ernando Ari Sutaryadi.
Baca Juga: Kompilasi Kata-kata Sakti Bung Towel Terhadap Kinerja Shin Tae Yong bersama Timnas Indonesia
Agresif para pemain Indonesia terlihat dari indikator pelanggaran. Para pemain Indonesia total melakukan 20 kali pelanggaran berbanding 15 kali pelanggaran yang dilakukan para pemain Korsel.
Wasit lebih banyak memberikan kartu hukuman kepada Korsel. Indonesia hanya menerima dua kartu kuning yang diterima Rafael Struick dan Ivar Jenner, sedangkan Korsel menerima 3 kartu kuning plus 1 kartu merah.
Kemenangan Indonesia atas Korsel dalam laga yang berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, ini tak hanya menciptakan sejarah baru bagi Indonesia.
Kesuksesan Merselino Ferdinan dan kawan-kawan mendekatkan Indonesia dengan mimpi baru untuk selangkah lagi lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Garuda Muda menatap Olimpiade Paris 2024. Selangkah lagi ditentukan dari pertandingan semifinal. Perjuangan belum selesai, asa untuk hasil yang lebih tinggi lagi sudah di depan mata.
Melihat semangat, mental, dan hasrat untuk tampil di Olimpiade begitu besar. Suatu pencapaian yang luar biasa jika Timnas Indonesia U-23 ini bisa tampil di Paris 2024.***