Network
GALAMEDIANEWS - Bek Manchester City, Nathan Ake mengatakan bahwa timnya berambisi untuk kembali menjuarai Liga Champions pada musim ini.
Diketahui, pada musim 2022/23 Manchester City sukses mencetak sejarah dengan menjadi treble winners setelah The Citizens sukses menjuarai Liga Inggris, Piala FA dan juga Liga Champions.
Baca Juga: APK 'Kotori' Kota Bandung, Sudah Ada 48 Ribu yang Ditertibkan
Sementara pada musim ini, klub besutan Pep Guardiola itu telah mengangkat trofi Piala Super Eropa dan juga Piala Dunia Antarklub, dan kini mereka siap bersaing untuk menghadapi tantangan di 3 kompetisi berbeda dalam kurun waktu 3 bulan ke depan.
Dengan kembali bergulirnya Liga Champions pada pekan ini, yang dimana The Citizens akan meladeni perlawanan wakil dari Denmark, Copenhagen pada babak 16 besar. Nathan Ake yakin bahwa klubnya itu memiliki semangat yang sama untuk memenangkan banyak trofi di musim ini.
“Sebelum tahun lalu kami selalu dekat,” kata Nathan Ake dalam konferensi persnya jelang laga melawan Copenhagen sebagaimana yang dikutip dari laman resmi Manchester City pada Selasa, 13 Februari 2024.
“Tahun lalu kami memiliki rasa lapar yang besar untuk memenangkannya dan mencapai final karena kami pernah kalah sebelumnya. Itu tidak mengubah apa pun,” ujar bek Timnas Belanda itu menambahkan.
Baca Juga: Ketentuan Sah Tidaknya Tinta Pemilu untuk Kaum Muslim ketika Berwudhu, Simak di Sini!
Ake menyebut bahwa timnya itu memiliki ambisi yang sama seperti musim lalu yakni kembali menjuarai Liga Champions.
“Kami memiliki rasa lapar yang sama. Kami memiliki pengalaman memenangkannya. Mengetahui cara memenangkan pertandingan itulah satu-satunya perbedaan,” ujar bek berusia 28 tahun itu.
City akan kembali menghadapi persaingan babak 16 besar Liga Champions dengan menghadapi Copenhagen di Parken Park pada Rabu, 14 Februari 2024 dini hari WIB dengan performa yang cukup fantastis dengan telah memenangkan 10 pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Setelah kemenangan 2-0 atas Everton pada akhir pekan kemarin, Guardiola menyebut timnya terus menunjukkan bahasa tubuh yang positif bahkan ketika mereka mengalahkan lawan-lawannya.
Ake juga memahami pentingnya ketekunan bahkan ketika ia tak berada dalam kondisi terbaiknya. “Di tim kami, kami menetapkan standar yang sangat tinggi,” kata pemain berambut gimbal itu.
“Di pertandingan terakhir kami merasa kami tidak bermain sebaik yang kami bisa dan manajer mengatakan itu terlihat dari bahasa tubuh - kami tidak senang dengan diri kami sendiri,” tutur bek berpostur 180cm itu melanjutkan.
Baca Juga: Alasan Larangan Membawa Hp ke Bilik Suara, dan Begini Tata Tertib Pemilu
Baca Juga: Muda Bertalenta, 2 Mahasiswa Sabet Penghargaan Super Growing UMKM di Shopee Super Awards 2023
“Kami harus mengambilnya dengan cara lain - Anda tidak bisa selalu 100%, kami harus menerimanya, namun dengan berjuang dan menyemangati satu sama lain, kami mendapatkan hasil yang kami inginkan. Kami tidak menampilkan permainan terbaik kami, namun kami tetap memenangkan pertandingan,” imbuhnya.
Ake yakin mentalitas untuk menyelesaikan pekerjaan dalam situasi apapun inilah yang menjadi kunci bahwa Man City menjadi tim paling dominan di Liga Inggris di bawah kepelatihan Pep Guardiola. Mantan pemain muda Chelsea itu yakin bahwa semangat dipupuk ketika berada di tempat pelatihan.
“Selama beberapa musim terakhir, hal ini semakin kuat dan kuat,” ujar Ake.
“Kami saling memberi banyak hukuman! Anda harus tangguh secara mental, kami melakukan segalanya untuk satu sama lain di lapangan dan di luar lapangan kami juga bersikap baik satu sama lain. Itu membuat perbedaan besar,” jelasnya.
“Kami memiliki grup yang kuat - banyak pemain dewasa dan banyak pemain muda. Campuran yang bagus. Dan dia [Guardiola] meninggalkan kita. Tapi dia bosnya, jadi ketika dia mengatakan sesuatu, kami melakukannya,” tutur mantan kapten Bournemouth itu menutup sesi konferensi pers.***
