Pajak Mobil Baru 0 Persen Diterapkan di Malaysia, Penjualan Unit Melesat

- 29 September 2020, 09:49 WIB
Mercedes Benz GLB 200
Mercedes Benz GLB 200 /

GALAMEDIA - Pajak mobil baru 0 persen ternyata sudah diterapkan di negara tetangga Malaysia sejak beberapa bulan lalu. Hasilnya, di masa pandemi virus corona (Covid-19) penjualan mobil melesat.

Asosiasi Otomotif Malaysia (MAA) melaporkan penjualan kendaraan bermotor pada Agustus meningkat 3 persen secara tahunan.

MAA mencatat penjualan kendaraan bermotor di Malaysia pada Agustus 2020 menjadi 52.800 unit dari 51.148 unit pada bulan yang sama tahun lalu.

Pembeli kendaraan di Malaysia tengah menikmati pembebasan pajak 100 persen untuk model rakitan lokal dan pembebasan 50 persen bagi produk yang sepenuhnya diimpor.

Baca Juga: Respons Diplomat Muda kepada Vanuatu Dipuji Warga, Disalahkan Amnesty Internasional

Pembebasan pajak penjualan kendaraan bermotor di Malaysia telah dimulai pada 15 Juni dan berlangsung hingga 31 Desember 2020.

Pembebasan pajak, potongan harga, dan permintaan yang tertunda dari konsumen berhasil mendorong kinerja penjualan otomotif Malaysia.

Pada Juni, tercatat ada 44.695 unit kendaraan terjual, yang kemudian naik ke angka 55.552 unit pada Juli.

MAA menyatakan bahwa peningkatan tersebut terjadi, meski ekonomi Malaysia mengalami perlambatan. Raihan penjualan pada Juni meningkat 5 persen secara tahunan, dan 13,2 persen untuk Juli.

Baca Juga: Vanuatu Sempat Susupkan Tokoh Teroris Separatis Papua Sebagai Anggota Delegasinya

Sementara di Indonesia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita baru mewacanakan pembebasan pajak untuk kendaraan bermotor. Usulan itu telah disampaikan langsung ke Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Deputy Director Sales Operation and Product Management Mercedes-Benz Distribution Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto menilai pembebasan pajak kendaraan akan membuat pasar bergerak, sehingga produksi dan industri pendukungnya secara simultan ikut bergerak.

Baca Juga: KAMI Ditolak di Surabaya, Gatot Nurmantyo: Massa Bayaran! Syukur Jadi Orang Bisa Dapat Uang

"Kami melihat stimulus yang secara singkat dapat menggerakkan market lagi adalah dengan relaksasi dari sisi perpajakan. Stimulus ini sudah terbukti berhasil diterapkan oleh negara tetangga kita, Malaysia," ujarnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x