Wisata Budaya: Sejarah Rumah Adat Cikondang Bandung, Berusia 370 Tahun, Selamat dari Kebakaran Tahun 1942

- 9 Februari 2023, 05:21 WIB
Sejarah Rumah Adat Cikondang Bandung, situs wisata yang menyimpan sejarah panjang, usianya 370 tahun, selamat dari kebakaran hebat tahun 1942.
Sejarah Rumah Adat Cikondang Bandung, situs wisata yang menyimpan sejarah panjang, usianya 370 tahun, selamat dari kebakaran hebat tahun 1942. /Nalarya Nugraha - GalamediaNews/

GALAMEDIANEWS – Objek wisata budaya, Rumah Adat Cikondang di Pangalengan Bandung sudah berusia 370 tahun dan tetap terjaga keasliannya hingga hari ini.

Rumah Adat Cikondang Bandung ini merupakan satu-satunya rumah yang selamat dari kebakaran hebat di tahun 1942, dimana dari 60 rumah yang ada di sana semuanya terbakar dan hanya tersisa satu yang tegak berdiri hingga hari ini.

Rumah Adat Cikondang Bandung yang kini menjadi salah satu situs wisaya budaya tersebut, ternyata memiliki konsep yang tak lepas dari falsafah dan nilai-nilai keislaman yang kental.

Mulai dari ukuran hingga jumlah jendela Rumah Adat Cikondang Bandung, terdapat konsep keislaman yang menjadi pengingat bagi masyarakat setempat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Abah Anom Juhana yang merupakan keturunan generasi ke-5 dari pemilik Rumah Adat Cikondang, sekaligus kuncen dari situs wisata budaya tersebut.

 Baca Juga: Head to Head dan Starting Line-up Manchester United vs Leeds United

Kepada GalamediaNews, Abah Anom Juhana menjelaskan konsep dasar dari ukuran rumah tersebut yang tak lepas dari nilai-nilak keislaman.

“Maka amanat kakek bapak, ada peribahasa panjang tidak boleh dipotong, pendek tidak boleh disambung,” ujarnya yang ditemui di Kampung Cikondang, Pangalengan Bandung beberapa waktu lalu.

Artinya, bentuk dan ukuran rumah adat, nilai-nilai yang mendasarinya, serta akar seni budaya di sana itu tidak boleh dirubah.

“Jadi rumah ini tidak terbakar, dikarenakan punya arti, punya makna. Ukuran rumah lebar 8 meter, panjang 12 meter. Yang 8 nama-nama tahun, yang 12 nama-nama bulan (dalam Islam-red.),” kata Abah Anom Juhana lagi.

Baca Juga: KPK Ungkap Alasan Red Notice Buronan Tannos Terlambat Terbit, Ternyata Ini Alasannya

Artinya, lanjut dia, rumah tersebut menjadi rumus dan dasar untuk penentuan tanggal dalam kalender Hijriah.

Selain itu, jendela Rumah Adat Cikondang Bandung berjumlah 5 yang menandakan jumlah waktu sholat dalam satu hari, yakni Subuh, Dhuhur, Ashar, Magrib dan Isya.

Rumah itu memang sudah pernah direnovasi, tapi tanpa mengubah ukuran serta nilai-nilai dasar keislaman yang terkandung di dalamnya.

4 Fungsi Hutan Larangan

Tak jauh dari rumah adat tersebut, masih dalam situs wisata budaya Cikondang terdapat Hutan Larangan yang juga memiliki sejarah yang tak lepas dari nilai-nilai keislaman.

Tidak semua orang bisa masuk ke dalam hutan tersebut, kalaupun ingin masuk harus dengan izin dan ditemani oleh Sang Juru Kunci, Abah Anom Juhana.

Menurut sejarah, Abah Anom Juhana menyebutkan salah satu fungsi Hutan Larangan tersebut adalah sebagai tempat bermusyarah dan berkumpulnya para waliyullah termasuk Sunan Gunung Jati.

“Kenapa musyawarah para wali dilakukan secara tertutup di Hutan Larangan? Karena Kampung Cikondang dulunya itu dikelilingi oleh agama Hindu. Sehingga ada istilah ‘sembunyi dalam terang’. Maksudnya terang itu agama,” tutur Abah Anom Juhana menjelaskan.

Baca Juga: Peninggalan Kerajaan Majapahit dan 14 Nama Candi

Dan berikut ini adalah 4 fungsi Hutan Larangan berdasarkan sejarah yang ada di situs wisata budaya Kampung Adat Cikondang Bandung:

  1. Menyimpan benda-benda pusaka,
  2. Musyawarah para wali yang menyebarkan agama Islam,
  3. Bersembunyi dari tentara Belanda,
  4. Bersembunyi dari gerombolan DI/TII.

Mengingat pentingnya fungsi Hutan Larangan dalam perjalanan sejarah negeri ini, maka situs ini juga masih terjaga keaslian dan keasriannya hingga hari ini, tak ada yang berani untuk mengubahnya menjadi pemukiman.

Itulah sejarah Rumah Adat Cikondang Bandung yang menjadi situs wisata budaya warisan leluhur yang penuh nilai-nilai keislaman, tegak berdiri hingga hari ini, berusia 370 tahun dan selamat dari kebakaran hebat di tahun 1942.***

 

 

 

 

Editor: Nalarya Nugraha

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x