Ciung Wanara Karangkamulyan, Simpan 9 Situs Sejarah Kerajaan Galuh

- 23 Februari 2023, 14:10 WIB
Situs Pamangkonan sala satu situs di wisata Ciung Wanara Karangkamulyan./Santi Febrianti
Situs Pamangkonan sala satu situs di wisata Ciung Wanara Karangkamulyan./Santi Febrianti /

 

GALAMEDIANEWS – Ciung Wanara adalah salah satu wisata budaya yang berada di Ciamis Jawa Barat. Wisata Ciung Wanara merupakan wisata atau situs purbakala bersejarah dan penemuan arkeolog yang terletak di desa Karangkamulya Ciamis Jawa Barat.

Tempat ini mempunyai luas kurang lebih 25 hektar dengan 9 situs peninggalan sejarah Kerajaan Galuh.

Cerita Ciung Wanara merupakan cerita tentang kerajaan Galuh dimana kerajaan ini sudah berdiri sebelum berdirinya kerajaan Majapahit dan Padjadjaran.

Baca Juga: Kenali Korupsi Politik, Korupsi Ini Bisa Menggerus Iklim Demokrasi

Cerita ini terjadi pada era Prabu Adimulya Sanghyang Cipta Permana Di Kusumah bertahta sebagai raja dengan dua permaisuri, yaitu Dewi Pangrenyep dan Dewi Naganingrum.

Dr. Tony Jubiantoro bersama dengan tim arkeologi Balar melakukan penyelidikan terkait sistus Karangkamulyan.

Menurut hasil penelitian pada tahun 1997 itu situs Ciung Wanara merupakaan peninggalan Kerajaan Galuh pertama yang diperkirakan berawal dari abad ke 9, hal itu ditandai dengan ditemukannya kramik China dari dinasti Ming.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini Besok 24 Februari 2023: Kesehatan, Cinta, Karir

Dalam kawasan wisata Ciung Wanara di Karangkamulyan terdapat 9 situs peninggalan sejarah yang masih terawat dengan baik diantaranya:

1. Pancalikan

Dilihat dari namanya situs ini mempunyai arti sebagai tempat duduk yang disimpulkan sebagai singasana raja. Pancalikan ini merupakan situs pertama yang akan dilalui oleh para pengunjung wisata Karangkamulyan. Dengan bentuk menyerupai altar yang di bentuk oleh tumpukan batu.

2. Sahiyang Bedil

Menurut masyarakat sekitar, Sanghyang Bedil dapat dijadikan pertanda datangnya suatu kejadian, terutama apabila di tempat itu berbunyi suatu letusan, namun sekarang pertanda itu sudah tidak ada lagi. Tempat ini digunakan sebagai gudang senjata para prajurit Kerajaan Galuh.

Baca Juga: 10 Link Nonton Film Legal Sub Indo Kualitas Full HD Selain dari Rebahin, LK21, dan Indoxxi, Klik di Sini

3. Panyambungan Hayam

Situs ini berupa ruang terbuka dengan sebuah pohon besar berada di tengah-tengahnya. Masyarakat menganggap bahwa situs ini merupakan tempat penyabungan antara ayam Ciung Wanara dan ayam raja Bondan Saragih.

4. Lambang Peribadatan

Batu yang dikatakan sebagai lambang peribadatan merupakan bagian dari kemuncak, tetapi ada juga yang menyebutnya sebgaia fragmen candi ada juga yang mengatakan bahwa itu stupa atau kepala candi.

Baca Juga: Mengungkap Fakta, Korupsi Kecil Sangat Berbahaya dan Harus Dihentikan

5. Cikahuripan

Di lokasi ini tidak terdapat tanda-tanda adanya peninggalan arkeologis. Tetapihanya merupakan sebuah sumur yang letaknya dekat dengan pertemuan antara duasungai, yaitu sungai Citanduy dan sungai Cimuntur. Sumur ini disebut Cikahuripan yang mempunyai artu sebagai air yang merupakan lambang kehidupan. Sumur ini merupakan sumur abadi karena airnya tidak pernahkering sepanjang tahun.

6. Panyandaan

Menurut cerita, tempat ini merupakan tempat dilahirkannya Ciung Wanara oleh Dewi Naganingrum yang kemudian bayi itu dibuang dan dihanyutkan ke sungai Citanduy. Setelah melahirkan Dewi Naganingrum bersandar di tempat itu selama empat puluh hari dengan maksud untuk memulihkan kesehatannya setelah melahirkan.

Baca Juga: Romelu Lukaku Menjadi Pemain Kunci Kemenangan Inter Milan, Gol Tunggalnya Bawa Inter Menang Lawan Porto

7. Pamangkonan

Pamangkonan berbentuk seperti stupa yang di temukan di lambang peribadatan tetapi bedanya stupa ini berbentuk gada (senjata seperti palu yang besar). Tempat ini adalah tempat untuk menyeleksi calon prajurit pada masa itu.

8. Patilasan Adipati Panekanan

Di lokasi patilasan Dipati Panaekan ini merupakan batu yang berbentuk lingkaran bersusun tiga, yakni merupakan susunan batu kali.

Dipati Panaekan adalah raja Galuh Gara Tengah yang berpusat di Cineam dan mendapat gelar Adipati dari Sultan Agung raja Mataram yang dibunuh oleh adik iparnya karena perebutan kekuasaan.

Setelah dibunuh jenazahnya di buang ke sungai Cimuntur. Setelah ditemukan jenazahnya lalu di makamkan di dekat sungai Cimuntur.

9. Patimuan

Pada lokasi ini adalah dimana bertemunya dua arus sungai yaitu Citanduy dengan Cimuntur.

Nah untuk kalian yang tertarik untuk berwisata budaya, wisata Ciung Wanara di Karangkamulyan bisa jadi salah satu rekomendasi. Selain tempatnya yang sejuk kawasan wisata ini juga mempunyai harga tiket yang murah.***

Editor: Reza Rafaeza

Sumber: academia.edu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah