Extra Ordinary, Pesan dari Keluarga Terpapar & Berduka

- 1 Juli 2021, 22:30 WIB
Foto pengirim./dok.istimewa
Foto pengirim./dok.istimewa /

Terbayang suasana psikologis yang dialami anak-anak, dihadapan mereka Ibunya terengah susah bernafas sementara tak tahu apa yang harus dilakukan. HFC, oksigen bertegangan tinggi dan ventilator yang katanya bisa meringankan sudah tidak tersedia.

Saya tidak ingin mengatakan layanan kesehatan kita saat ini sedang collapse, lalu mengundang perdebatan.

Saya hanya ingin kita semua berbuat sesuatu yang positif setidaknya untuk diri Anda sendiri.

Sekitar pukul 06.00 keesokan harinya adik saya datang ke kantor pekuburan terdampar covid di Cikadut Bandung.

Baca Juga: Dandhy Laksono Kritisi Presiden Jokowi yang Berlakukan PPKM: Program Pencarian Keselamatan Mandiri

Sengaja datang di awal hari dengan harapan penguburan bisa segera dilakukan, alih-alih yang pertama malah dapat nomor antrian ke sepuluh. Petugas menginformasikankan, satu hari sebelumnya ada tidak kurang dari 30 jenazah yang dimakamkan.

Saya juga mendapatkan informasi bahwa teman satu kantor yang kebetulan namanya sama, istrinya telah berpulang juga karena hal yang sama. Team Leader saya sore itu izin tidak bisa ikut prosesi doa, karena harus mengantar iparnya ke RS Covid di Wisma Atlet.

Lalu sahabat saya dari Kalimantan telpon, awalnya mau sampaikan belasungkawa, malah bercerita beberapa hari sebelumnya kakaknya wafat dan dia sempat isoman.

Belum lagi kawan dari Ciamis, dan bahkan adik saya yang membantu proses administrasi pemakaman, sekarang harus berjibaku mengurus ibu mertuanya yang kesulitan mendapatkan akses layanan RS dan alat-alat yang dibutuhkan.

Apresiasi saya atas pengorbanan, kerja melelahkan dan beresiko bagi rekan-rekan petugas kesehatan.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah