MANIFESTO GEN-Z

- 4 Februari 2022, 18:14 WIB
Foto penulis./dok. pribadi
Foto penulis./dok. pribadi /

Inilah yang mendorong munculnya karakter Generasi Z, si pendadak kaya. Generasi yang literasi keuangannya kuat dan berhasrat tinggi untuk menjadi kaya di usia muda.

Gen-Z memiliki optimisme tinggi dan kepercayaan diri yang cenderung berlebihan. Mereka tidak takut rugi bahkan cenderung melawan rasa takut.

Umumnya orang tidak suka mengalami kerugian (loss averse) dan akhirnya menimbulkan kelembaman. Perilaku entrepreneurship menggambarkan sikap itu sebagai ketidakmauan untuk berubah, meskipun perubahan tersebut dapat menimbulkan keuntungan.
Generasi sebelum Gen-Z cenderung lebih menyukai kenyamanan.

Hal ini ditimbulkan oleh keberlimpahan sumberdaya dan kemudahan karena faktor endowment (Generasi Babyboomers, kelahiran 1940–1959 dan generasi X kelahiran 1960-1979).

Generasi Milenia (kelahiran 1980–1994) sedikit lebih maju. Lingkungan sosial mereka dipengaruhi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sehingga karakternya lebih spekulatif dan lebih berani berinvestasi di pasar modal.

Gen-Z, meskipun memiliki kelebihan dalam penguasaan gadget dan pro-aktif di media sosial, masih kalah siap dengan generasi sebelumnya pada penguasaan pasar modal.

Gen-Z terlalu pragmatis, tapi mereka berani melawan kelembaman yang disebut Samuelson sebagai bias status quo - kecenderungan umum untuk bertahan dalam kondisi saat ini.

Baca Juga: Debut Mengesankan Kakang Rudianto di BRI Liga 1 2021/2022

Ketergantungan pada gadget dan medsos membuat Gen-Z terperangkap pada komunikasi daring dan mengabaikan luring. Proses ini menciptakan jarak keterhubungan antara manusia dengan fisik tubuhnya.

Para bigbos techcom seperti Zuckerberg (FB), Steve Jobs (Apple), dan Bill Gates (Microsoft) berusaha mengobati gangguan sosial ini dengan merekayasa agar komunitas daring mendorong luring.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah