Inovasi Program 'GESAT, dengan CINTA Kita Tuntaskan Stunting', Upaya Pencegahan Stunting di Kec. Bandung Kidul

- 30 Juli 2023, 13:31 WIB
Dalam upaya mencegah dan menangani stunting, Pemerintah Kota Bandung melalui Kecamatan Bandung Kidul, melakukan terobosan inovasi yang mengakselarasi pencapaian target dengan mengusung gagasan aksi perubahan yaitu “GESAT, dengan CINTA Kita Tuntaskan Stunting”./ist
Dalam upaya mencegah dan menangani stunting, Pemerintah Kota Bandung melalui Kecamatan Bandung Kidul, melakukan terobosan inovasi yang mengakselarasi pencapaian target dengan mengusung gagasan aksi perubahan yaitu “GESAT, dengan CINTA Kita Tuntaskan Stunting”./ist /

4. Tingginya Angka Kesakitan dan Kematian, anak-anak yang mengalami stunting lebih rentan terhadap penyakit infeksi, karena sistem kekebalan tubuh yang lemah. Stunting juga meningkatkan risiko kematian pada anak-anak, terutama pada masa pertumbuhan dan perkembangan yang kritis.

5. Rendahnya Kualitas Hidup, anak-anak yang mengalami stunting memiliki risiko tinggi untuk mengalami masalah kesehatan kronis di kemudian hari, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Stunting juga dapat berdampak negatif pada aspek sosial dan psikologis, seperti rendahnya kepercayaan diri dan interaksi sosial yang terhambat.

6. Beban Ekonomi yang Meningkat, stunting meningkatkan beban ekonomi bagi individu, keluarga, dan masyarakat. Biaya perawatan kesehatan yang tinggi dan produktivitas yang rendah akibat stunting akan mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan.

Baca Juga: 8 Wisata Kuliner Kaki Lima di Bandung, Harga Merakyat Rasa Bintang Lima!

Permasalahan stunting menjadi Strategi nasional yang terdapat langkah-langkah yang berisikan kegiatan untuk Percepatan Penurunan Stunting dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan melalui pencapaian target nasional prevalensi Stunting yang diukur pada anak berusia di bawah 5 (lima) tahun.

Reformasi birokrasi tematik penanggulangan stunting adalah upaya pemerintah Indonesia dalam mengatasi masalah stunting yang masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat.

Percepatan penurunan stunting bukan hanya menjadi tugas pemerintah pusat, pemerintah provinsi tentunya mempunyai peran dalam perecepatan penurunan stunting salah satunya mensosialisasikan kebijakan percepatan pencegahan stunting, memfasilitasi pembinaan, pemantauan dan pengendalian, evaluasi, dan tindak lanjut atas kebijakan pelaksanaan program dan anggaran intervensi gizi prioritas di wilayah kabupaten/ kota terutama di wilayah kecamatan.

Baca Juga: Apa Arti Persahabatan dan Bagaimana Mengetahuinya? Simak 5 Ciri Utama Seorang Sahabat yang Harus Kamu Tahu!

Saat ini prevalensi balita stunting di Jawa Barat mencapai 20,2% pada 2022. Provinsi tersebut menempati peringkat ke-22 secara nasional. Angka tersebut menurun 4,3 poin dari tahun sebelumnya. Pada 2021, prevalensi balita stunting di Jawa Barat sebesar 24,5%.

Tercatat, ada 11 kabupaten/kota dengan prevalensi balita stunting di atas rata-rata angka provinsi. Sisanya, 16 kabupaten/kota di bawah angka provinsi.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah