Komisi IX DPR RI: Prevalensi Stunting Nasional Harus Capai Satu Digit

- 29 Juli 2023, 19:55 WIB
DPR RI menargetkan prevalensi stunting Indonesia harus bisa mencapai angka satu digit.
DPR RI menargetkan prevalensi stunting Indonesia harus bisa mencapai angka satu digit. / freepik/jcomp/

GALAMEDIANEWS - Komisi IX DPR RI mengharapkan prevalensi stunting Indonesia dapat mencapai angka satu digit. Dijelaskan oleh salah satu Anggota Komisi IX DPR RI Nur Nadlifah, bahwa dengan pelaksanaan program-program percepatan penurunan stunting di Indonesia yang terus dilakukan secara konsisten serta melibatkan seluruh lapisan masyarakat, harapan itu seharusnya dapat terwujud.



“Harus bisa satu digit, tidak boleh dua digit. Indonesia itu kepulauan, masyarakatnya luas, kalau 0 persen jalannya masih jauh, tetapi kalau Tuhan sudah menghendaki, ya bisa saja. Intinya, kita harus bisa mencapai satu digit,” terang Nur, dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu 29 Juli 2023.

Dirinya menjelaskan, permasalahan stunting harus segera ditangani. Kemudian, mengingat penyelesaiannya yang tidak sederhana maka diperlukan kerja sama dari semua pihak, karena ini menyangkut pola pikir, pola asuh, dan kebiasaan di masyarakat.

Baca Juga: The Witcher Season 4 Ungkap Rahasia Gelap Falka! Ciri Jadi Pusat Perhatian di Benua

Nur menyatakan komitmen komisi IX DPR RI menangani permasalahan kesehatan masyarakat, termasuk stunting itu sendiri. la lalu menceritakan perjalanannya menurunkan prevalensi kasus gizi buruk balita di Jawa Tengah.

Tolak Ukur

Menurutnya, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, menjadi tolak ukur pembangunan serta kompetensi SDM di Indonesia. Sehingga, jika di tiga provinsi tersebut angka stuntingnya masih tinggi, maka indikator keberhasilan peningkatan kualitas dan pembangunan SDM di Indonesia belum maksimal.

“Jawa memang harus digempur, tentunya dengan tidak meninggalkan daerah-daerah lain, tetapi karena Jawa jumlah penduduknya paling tinggi, penanganannya juga harus serius,” terangnya.

Baca Juga: Asia Africa Festival 2023: Warga Kota Bandung Wajib Bangga

Atas komitmen tersebut, Ia mewujudkannya dalam program penurunan stunting yang digerakkan bersama kelompok masyarakat, seperti kader Fatayat dan Muslimat NU.

“Seperti dapil (daerah pemilihan) saya di Tegal, Brebes, itu teman teman Fatayat membuat Program Sahabat Asuh. Jadi dalam program ini, para kader kesehatan mendampingi keluarga yang berpotensi stunting, baik kepada remaja sebelum menikah, yang sedang hamil, juga yang setelah lahir,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Nur melanjutkan, kader juga mendampingi para Ibu pada masa pemberian Air Susu Ibu (ASI) dan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). Harapannya, peran Ibu pada masa eksklusif ASI selama 6 bulan terlaksana dengan benar, dan memastikan mereka mendapat konsumsi makanan yang bergizi untuk ASI yang berkualitas.

Baca Juga: Dimainkan Oleh Para Delegasi Negara Asia Afrika, Alunan Angklung Sunda Tandai Pembukaan AAF 2023

“Tak hanya di ASI dan MPASI, kalau kebetulan di keluarga ini ada kesulitan ekonomi, maka kader kita yang suplai makanan,” paparnya.

Sementara itu, di Kota Brebes, Nur membentuk Gerakan Sadar Gizi atau Gersagi, sebagai salah satu inovasi yang dilakukannya bersama masyarakat untuk mengentaskan stunting

Dirinya menegaskan, ada banyak faktor penunjang keberhasilan pemberian makanan yang benar pada anak. Menurutnya, hal tersebut sangat berpengaruh pada proses tumbuh kembang anak terhindar stunting, sehingga masyarakat harus mulai merubah pola pikir terhadap kesehatan dan asupan nutrisi yang benar.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x