Suka Bikin Onar dan Sok Jago, Iwan Tak Berdaya Dikeroyok dan Dibacok 7 Orang Tak Dikenal

- 1 September 2020, 12:05 WIB
Ilustrasi pembacokan: 2 pria di Palembang jadi korban pembacokan saat berniat akan menemui seseorang di Lorong Terusan 1, bahkan satu orang korban meninggal.
Ilustrasi pembacokan: 2 pria di Palembang jadi korban pembacokan saat berniat akan menemui seseorang di Lorong Terusan 1, bahkan satu orang korban meninggal. /DOK. PIKIRAN RAKYAT/

GALAMEDIA - Diduga karena dendam, tujuh orang pelaku melakukan pengeroyokan dan pembacokan terhadap Budi Mulyana alias Iwan alias Ambon. Korban mengalami luka sayatan dibagian punggung dan luka pengelangan tangan hampir putus akibat kena bacok.

Peristiwa pembacokan tersebut terjadi pada hari Kamis, 27 Agustus 2020 lalu sekitar pukul 20.30 Wib di Kampung Cisodong, RT 01 RW 08, Desa Cikalong, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya. Demikian dikatakan Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Hario dalam gelar perkara di Mako Polres Tasikmalaya, Selasa, 1 September 2020.

Dikatakannya, pasca kejadian polisi langsung melakukan penyelidikan. Dari keterangan saksi salah seorang warga sekitar lokasi Roni (50) didapat keterangan bahwa korban Iwan dibacok oleh HR (45) alias Tomo (TM) hingga pergelangan tangannya hampir putus.

Baca Juga: Cegah Resesi, Presiden Jokowi Perintahkan 34 Gubernur Segera Realisasikan Anggaran Barang dan Jasa

Dari keterangan Roni kepada petugas, saat itu dirinya tengah menonton televisi, tiba-tiba dari luar terdengar suara teriakan anaknya sambil masuk ke dalam rumah.

"Mendengar teriakan anak saya "Bapak A. Iwan aya nungadek, langsung saya keluar rumah dan kaget melihat Iwan sudah berlumuran darah dengan pergelangan tangan sebelah kanan hampir putus," kata Roni kepada petugas.

Karena posisi rumahnya dekat dengan lokasi kejadian, Roni saat itu juga langsung ke luar dan terlihat korban Iwan sudah berlumuran darah. Dilokasi itu korban terlihat dikelilingi tiga orang yang tidak dikenal.

Saat orang tersebut hendak menyabetkan lagi goloknya, dirinya langsung berteriak dan melerainya. Sempat bersitegang saat kejadian peleraian tersebut namun tidak berselang lama, lalu sejumlah orang yang melakukan pengeroyokan itu meninggalkan lokasi kejadian dan korban yang sudah tak berdaya.

Baca Juga: Denny Siregar Puja-Puji KSAD: Galak Juga Jenderal Andika Ini, Pecat Dandim Hingga Sikat Oknum TNI

Kemudian Roni membawa korban ke Puskesmas Cikalong. Dalam perjalanan, kata Hario, Roni sempat bertanya ada masalah apa, kemudian korban menjawab bahwa barusan selesai membakar pos dekat tambak milik H. Uden.

Pihaknya, kata Hario, langsung melakukan pengejaran dan dalam waktu lima jam mengamankan pelaku HR.

"Sudah mengamankan salah satu pelaku pembacokan HR (45) warga Kampung Cijulangadeug, RT 03 RW 07, Desa Mandalajaya, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya. Pelaku diamankan Jumat (28/8/2020) dini hari sekitar pukul 03.00 wib di kediamannya," katanya.

Dari pemeriksaan HR kemudian mengarah kepada pelaku lainnya, yakni DI (47), DN (32), ASM (24), AP (21), DA (22) dan P (36). Lima tersangka dibekuk di kawasan Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya pada 29 Agustus. Sementara pelaku P dibekuk Selasa (1/9/2020) dini hari tadi Kampung Jodang, Desa Cidadap, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Tiga Bahan Sederhana Ini untuk Umpan Ikan Jitu, Ini Dia Cara Meraciknya

"Semua tersangka tujuh orang sudah diamankan dan terus dilakukan pemeriksaan," katanya.

Motifnya, kata Hario, balas dendam karena korban telah membakar salah satu pos dan saat ditanya pelaku malah membentak sehingga terjadi pengeroyokan.

"Korban melakukan pembakaran sebuah pos jaga di sekitar tambak udang, sedangkan para tersangka bertugas mengamankan lokasi. Tidak terima pelaku melakukan tindakan pembakaran," ujarnya.

Ketujuh tersangka bisa dijerat pasal 170 dan atau pasal 358 junto pasal 55 junto pasal 56 KUHPidana dengan ancaman 9 tahun.

Sementara dihadapan petugas HR alias MT mengaku kesal dengan ulah korban yang membakar pos jaga. Sebab dirinya bekerja sebagai pengamanan di kawasan tambak tersebut. Selain itu, korban berperilaku kerap meresahkan dan sok jago alias preman.

Baca Juga: Masker yang Dikenakan Lady Gaga pada MTV VMAs 2020 Ternyata Buatan Indonesia

"Korban sudah keterlaluan, suka bikin onar. Bahkan saat ditanya, korban malah berkata kenapa kamu ikut campur urusan saya," ujarnya.

Dikatakan TM, dirinya dengan pelaku merupakan sama-sama bekerja di perusahaan tambak tersebut. Bahkan TM masih ada pertalian saudara dengan korban. Namun karena korban kerap meresahkan, sehingga TM tega membacok korban.

"Emosi tersulut saat kami menanyakan kenapa membakar pos jaga. Korban malah berkata kasar dan seolah menantang. Sehingga kami menghajarnya," kata TM.

 

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x